Sukses

Lifestyle

Lima Tahun Menulis Hanya Pakai Satu Jari, Kisah Pria Ini Menyentuh Hati

Sudahkah kamu bersyukur karena memiliki fisik yang sehat, fisik yang lengkap tanpa cacat sedikit pun? Di usia yang terbilang tak muda lagi kini, sudahkah kamu memiliki satu karya yang menginspirasi dan membanggakan?

Kita terkadang lupa bersyukur, juga lupa bahagia dengan kesempurnaan yang kita punya. Padahal, di luar sana masih ada banyak anak manusia lainnya yang harus berjuang mati-matian, berjuang tanpa lelah dan tanpa patah semangat serta senantiasa mengucap syukur meski hidupnya nyaris jauh dari kata sempurna. Seperti seorang pria berusia 38 tahun bernama Wesley Wee asal Singapura berikut ini.

Wesley adalah penderita cerebral palsy yang kisahnya menginspirasi/copyright facebook.com/wesley.can

Keterbatasan fisik yang ia derita, tak lantas membuatnya putus asa untuk menggapai impian terbesarnya. Dikutip dari laman odditycentral.com, Wesley adalah penyandang Cerebral Palsy. Suatu kondisi di mana tubuh mengalami gangguan gerakan, otot, atau postur yang disebabkan oleh cedera juga perkembangan abnormal di otak. Kondisi ini paling sering terjadi sebelum kelahiran. Tanda dan gejala muncul selama masa bayi atau prasekolah.

Karena Cerebral Palsy, selama hidupnya Wesley hanya bisa berada di kursi roda. Ia tak bisa menggerakkan anggota tubuhnya. Ia tak bisa makan, minum, berganti pakaian, mandi dan melakukan aktivitas harian seperti orang lain pada umumnya. Tapi yang menarik, Wesley akhirnya bisa menuntaskan bukunya yang berjudul 'Finding Happiness Against the Odds.'

Tak mudah bagi Wesley untuk menyelesaikan satu buku ini. Ia harus berjuang keras selama sedikitnya 5 tahun. Hanya dengan memanfaatkan satu jari kakinya yakni ibu jari, Wesley mulai menulis bukunya lewat tap atau komputer di rumahnya. Pemuda ini menghabiskan waktunya 5 hingga 6 jam setiap harinya untuk menulis buku.

Saat ini Wesley akan berusaha tetap semangat dan murah senyum menjalani hidupnya/copyright facebook.com/wesley.can

Wesley yang ceria dan tangguh sekarang rupanya bukan Wesley yang dulu. Sebelum akhirnya bisa menerima kenyataan hidup sebagai penyandang Cerebral Palsy, pria ini sempat merasa putus asa dan ingin mati saja. Ia merasa sangat tak sanggup harus hidup begitu berat dan menyusahkan orang-orang di sekitarnya.

Beruntung, orang tua dan keluarga besarnya selalu bisa menenangkan hatinya. Memberikan dorongan positif bahwa ia bisa menjadi pria hebat meski diselimuti beragam kekurangan. Kisah perjalanan hidupnya inilah yang akhirnya ia tuangkan sebagai isi di bukunya. Lewat bukunya, Wesley ingin mengajak semua orang agar senantiasa bersyukur dan pantang putus asa.

Buku Wesley akan diluncurkan di Singapura/copyright facebook.com/wesley.can

"Aku ingin memberi tahu orang apa yang telah aku alami. Aku ingin menginspirasi banyak orang agar tidak mudah putus asa. Karena jika kita telah putus asa, kita tak akan pernah sampai di titik ini. Seperti apa yang aku alami," ungkap Wesley.

Mengenai peluncuran buku Wesley, ini akan dilakukan beberapa hari ke depan. Lewat buku yang dianggapnya sangat sederhana tersebut, pria ini ingin membuat orang-orang menerima jalan hidupnya setulus hati tanpa perasaan resah dan mudah kalah.

(vem/mim)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading