Sukses

Lifestyle

Jangan Menyerah Pada Kemelut Hidup dan Maut, Teman ... Aku di Sini Untukmu

Sejak subuh tadi, timeline social media mengarus deras dirundung duka karena dunia baru saja kehilangan Chester Bennington. Sang vokalis grup band Linkin Park yang berkarakter ini, meninggal dunia pada hari Kamis (20/7) karena bunuh diri.

Dilansir dari TMZ, Bennington ditemukan di lantai atas rumahnya dalam kondisi tak bernyawa akibat gantung diri di private residencenya di Palos Verdes Estates, di Los Angeles. Ayah dari enam anak ini diketahui mengakhiri nyawanya saat berada di rumah seorang diri.

Baca: Diduga Karena Depresi, Chester Bennington Akhiri Hidup Dengan Gantung Diri

Sungguh tragis bagaimana Bennington memutuskan mengakhiri perjalanan hidupnya. Memang, selama beberapa tahun belakangan ini Bennington sedang berjuang melawan ketergantungannya terhadap obat-obatan terlarang dan alkohol. Sebelumnya, Bennington pernah mengaku akan bunuh diri karena masa kecilnya yang suram. Ia menjadi korban kekerasan, bullying dan pelecehan seksual saat masih anak-anak. Karena stres diperlakukan tak manusiawi, Bennington remaja melarikan diri ke obat-obatan terlarang.

Tak mudah menjalani hidup dengan bayang-bayang trauma di masa lalu. Apalagi dengan gemerlapnya dunia showbiz yang menuntut para bintang untuk tampil sempurna seperti "apa yang publik inginkan." Depresi, menjadi kata kunci yang geliatnya seperti kucing dalam selimut. Mematikan dalam diam. Silent killer.

Bukan hanya Bennington yang akhirnya menyerahkan hidupnya pada maut. Sang sahabat dekat, Chris Cornell, frontman band legendaris Soundgarden dan Audioslave, pada bulan Mei yang lalu juga diketahui memutuskan bunuh diri sehari setelah konser Soundgarden digelar di Detroit.

Dari wawancara radio.com bersama Mike Shinoda, rekan satu band Bennington, Shinoda menyatakan Bennington sangat terpukul atas kematian Cornell yang tiba-tiba. Keduanya memiliki latar belakang kisah hidup yang hampir mirip. Betapa emosionalnya Bennington ditinggalkan sahabat yang banyak memberikan dukungan padanya, dituangkannya pada lagu yang berjudul "One More Light". Lagu ini dirilis tak lama setelah kematian Cornell. "(Lagu itu) menceritakan tentang rasa kehilangan seorang teman dan salah satu lagu yang paling penting walau tidak menjadi sebuah single," kata Shinoda.

Sumber: youtube.com/Jimmy Kimmel Live

"If they say

Who cares if one more light goes out?

In the sky of a million stars

It flickers, flickers

Who cares when someone's time runs out?

If a moment is all we are

Or quicker, quicker

Who cares if one more light goes out?

Well I do .."-- One More Light - Linkin Park

(vem/wnd)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading