Sukses

Lifestyle

Putri Sulamit: Ajang Pencarian Wanita Inspiratif Untuk Masyarakat

Sulamit, nama ini mungkin belum familiar dan bahkan belum pernah kamu dengar Ladies. Berbagai literatur menuliskan, bahwa Sulamit adalah seorang perempuan yang berasal dari sebuah daerah bernama Sulem. Sulamit merupakan seorang petani di zaman raja Solomon. Namun ia adalah perempuan yang berani menggapai mimpi dan menggunakan haknya.

Keberanian Sulamit kemudian menginspirasi dua wanita, Yohana Limarno dan Lisa Sanusi. Awalnya sederhana, mereka ingin mencari perempuan yang bisa memberikan inspirasi untuk seluruh masyarakat Indonesia. Akhirnya Yo (panggilan akrab Yohana) dan Lisa membentuk sebuah tim untuk mencari 7 perempuan dari seluruh Indonesia.

Founder Putri Sulamit dan Angkie, Lisa (kiri), Yohana (kanan), Foto: copyright Vemale.com/Amelia Ayu Kinanti

“Semua wanita unik, tapi kadang mereka tidak sadar. Program ini bukanlah sebuah kontes kecantikan, tujuan kami mengasah batu, memberi warna. Kami ingin para wanita itu memberi teladan, menjadi inspirasi. Kami ingin menggali potensi, mimpi dan tujuan, memberi kontribusi pada masyarakat dan diri mereka sendiri,” ujar Yo, saat ditemui Vemale.com di Hotel Alila, Bali, 29 April 2017.

Senada dengan Yo, Lisa juga menyampaikan hal serupa. Menurutnya, bukanlah kecantikan fisik yang membuat para ketujuh perempuan istimewa ini terpilih, melainkan kontribusinya untuk masyarakat luas.

Mencari Mutiara Terpendam

Tak seperti ajang kecantikan yang dikenal masyarakat, dimana para kontestan diminta mendaftar, Yo dan Lisa memiliki cara berbeda. Mereka membentuk tim yang bertugas mencari perempuan-perempuan inspirasional, hingga akhirnya, terpilihlah 7 perempuan istimewa. Mereka adalah Akwilina Jeni (17) dari Ngabang, A.A. Istri Putri Dwi Jayanti (20) dari Denpasar, Nishada Warih Segara Muncar (21) dari Surakarta, Poppy Indrawati (26) dari Serang, Trya Divinity Malensang (20) dari Manado, Duma Mariana Simanjuntak (20) dari Medan, dan Yunita Alanda Monim (19) dari Sentani.

Yang juga membedakan Putri Sulamit dengan ajang pemilihan Putri lainnya adalah soal batasan usia. “Tak ada batasan usia yang kami berlakukan saat memilih ketujuh putri. Yang kami lihat adalah kepribadian dan kontribusi mereka untuk orang lain,” lanjut Lisa.

Putri Sulamit Kalimantan, Foto: copyright Vemale.com/Amelia Ayu Kinanti

Setelah memilih, Lisa dan Yo kemudian membekali ketujuh perempuan ini dengan berbagai hal, salah satunya adalah sekolah kepribadian serta kemampuan berkomunikasi. Hal ini dianggap perlu mengingat latar belakang putri-putri Sulamit ini berbeda. Misalnya Duma Mariana Simanjuntak dari Medan, ia adalah seorang cleaning service. Namun ia memiliki mimpi untuk memberdayakan cleaning service lainnya, sehingga mereka punya kemampuan yang lain.

Menjadi Berarti Lewat Hati

Kisah Duma yang latar belakangnya kurang beruntung namun bisa menjadi inspirasi bukanlah satu-satunya Ladies. Vemale.com beruntung dapat melihat langsung bagaimana salah satu Putri Sulamit menjalankan programnya. Di Taman Jepun Denpasar, kami melihat A.A. Istri Putri Dwi Jayanti atau biasa dipanggil Getri, menjalankan misi sosialnya dengan membantu orang-orang berkebutuhan khusus di Bali Deaf Community.

“Kakak saya juga tuli. Ini adalah hal yang mendorong saya untuk memperhatikan kebutuhan orang-orang tuli di Bali. Kalau mereka saja mau berusaha untuk mengerti bahasa masyarakat (yang) mendengar, apa salahnya kita yang mendengar juga berusaha mengerti mereka,” Ujar Getri.

Getri, Putri Sulamit Bali dan Ade Putra Wirawan, ketua komunitas Bali Deaf Comunity. Foto: copyright Vemale.com/Amelia Ayu Kinanti

Program Getri adalah membuat satu buku untuk masyarakat yang bisa mendengar soal bahasa isyarat dan perilaku masyarakat tuli. Tujuannya adalah agar masyarakat lebih mengenal bahasa orang tuli sehingga mereka tak disalahartikan. Di sana juga hadir Angkie Yudistia, seorang tunarungu yang kini sukses menjadi entrepreneur.

“Saya bangga dengan kalian semua. Satu pesan saya, konsisten. Jika ingin membantu orang banyak, jangan tanggung-tanggung, dan jangan cepat menyerah. Terus belajar, dan terus berusaha,” ujar Angkie kepada ketujuh Putri Sulamit.

Vemale.com bersama dengan para Putri Sulamit kemudian belajar berkomunikasi dengan para masyarakat tuli dari Bali Deaf Community. Selain belajar bahasa isyarat, kami berkenalan hingga bermain bersama. Salah satu program dari Putri Sulamit ini sudah memberi kesan yang mendalam. Semoga program ketujuh Putri Sulamit bisa terus berjalan dan memberi arti bagi banyak orang. Keep inspiring dear Ladies.

(vem/kee/ivy)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading