Sukses

Lifestyle

Tak Kunjung Hamil, Shandy Aulia Curhat Panjang Di IG

Beberapa wanita memang ada yang langsung dikaruniai momongan segera setelah menikah. Namun, tak sedikit pula yang harus menunggu lama selama bertahun-tahun untuk segera hamil buah hatinya. Shandy Aulia termasuk salah satu yang masih belum juga dikaruniai momongan hingga sekarang ini. Dilansir oleh KapanLagi.com (11/5), menikah di tahun 2011, hingga kini Shandy dan suami masih belum juga dikaruniai buah hati.

Shandy dan suami sebenarnya tak ada niatan untuk menunda momongan. Keduanya sudah berusaha namun memang masih belum juga diberikan momongan. Terlalu sering ditanya soal masalah ini, Shandy pun rupanya merasa lelah. Ia pun menuliskan curhatan panjang di akun instagramnya.

"Banyak yang bertanya pada saya lewat email, DM, comment dan lain-lain, 'Kok belum punya anak padahal menikah sudah lama? Kok masih bisa senyum? Kok masih bisa santai? Kok nggak panik? Kok nggak usaha? Atau mungkin ada pasangan yang mengalami pertanyaan yang sama hingga males atau capek jawabnya?" tulis Shandy di caption foto postingannya.
Foto: copyright instagram/shandyaulia
"Saya jawab ya. Bagi saya dan suami, kebahagiaan sebuah pernikahan tidak kami gantungkan pada keturunan saja. Kami berdoa dan tetap berusaha, tetapi kami tidak menjadikan kebahagiaan pada hal apa yang Tuhan belum berikan. Kami menggantungkan kebahagiaan kami pada Tuhan. Dengan cara menikmati setiap berkat yang Tuhan berikan seperti pernikahan kami yang diberikan Tuhan. Menjaga keharmonisan pernikahan kami hingga maut memisahkan. Bila menikah hanya pada ingin mendapatkan keturunan baru akan bahagia, tidak bagi kami. Kebahagiaan dan kelengkapan hidup kami hanya pada Tuhan. Kami memilih menikmati dan bersyukur apa yang saat ini Tuhan sudah berikan seperti pernikahan kami. Pemberian Tuhan pasangan hidup itu harus dihargai, dirawat dan dijaga. Menikmati pekerjaan kami, menikmati semua berkat yang Tuhan berikan. Sering kali kita hanya fokus pada apa yang belum diberikan sehingga apa yang sudah diberikan di depan mata disia-siakan. Jangan bandingkan pernikahanmu dengan pernikahan orang lain. Karena kita pikir pasangan yang sudah memiliki keturunan 'sudah pasti bahagia selama lamanya bersama anak dan suami' seperti cerita dongeng. Bagi saya, setiap pasangan memiliki bebannya tersendiri. Sudah punya keturunan ataupun belum, sama-sama bisa bahagia dan juga sama-sama ada beban persoalan rumah tangga," jawabnya lagi.

Shandy pun juga mengungkapkan bahwa kebahagiaan dalam berumah tangga itu tak melulu karena kehadiran anak. Shandy pun merasa sedih dan kasihan terhadap orang-orang yang punya pandangan seperti itu.
Foto: copyright instagram/shandyaulia
"Tidak ada hidup dan pernikahan yang sempurna selama hidup di dunia ini. Karena itu kita butuh Tuhan untuk menyempurnakan, karena kesempurnaan pernikahan bagi kami saat Tuhan ada di dalam pernikahan kami. Karena dalam Tuhan ada suka cita, cinta dan kasih tanpa syarat, kesetiaan dan kekekalan. Jadi bila ada yang menikah hanya fokus kebahagiannya hanya harus memiliki keturunan, saya rasa sangat menyedihkan. Bagaimana bila Tuhan tidak berikan 'anak'? Apakah pernikahan langsung tidak bahagia? Langsung marah sama Tuhan? Langsung cerai saja? Wah kalau begitu artinya kita Jadi Tuhan atas diri kita sendiri. Tuhan itu lebih mengetahui rencana dan rancangannya bagi setiap kita yang diciptakan Tuhan mengetahui apa yang terindah bagi setiap kita. Bagian kita berusaha dan beriman penuh pada Tuhan. Biar cara Tuhan yang bekerja tugas kita belajar sabar menanti dan menikmati semua proses yang Tuhan berikan pada kita yang seringkali kita abaikan. Pada dasarnya semua yang diberikan pada kita adalah Anugerah pernikahan, suami dan istri, orang tua, saudara, pertemanan, pekerjaan, usaha, kesehatan dan nafas kehidupan," tulis Shandy di sebuah postingan foto lain.

Lebih jauh Shandy mengungkapkan bahwa mungkin Tuhan masih ingin ia dan suami mempersiapkan diri agar bisa jadi orang tua yang baik bagi anaknya kelak. Shandy selalu menanamkan pikiran positif tersebut dalam dirinya.

"Kita tetap berserah penuh pada Tuhan, bukan. 'Pasrah' bagian kita. Kita hanya 'PUSH' pray until something happen. Menjadi ayah dan ibu yang baik. bukan berarti kita sudah menjadi suami dan istri yang benar dan baik di hadapan Tuhan dan pasangan kita. Nahhh step kami saat ini Tuhan masih ingin mengajarkan untuk menjadikan kami suami istri yang sesuai standard Tuhan bukan standard kami. Hingga Tuhan izinkan next step menjadi Ayah dan Ibu yang Tuhan inginkan. Karena yang Tuhan inginkan calon anak kami mendapatkan orangtua yang sesuai dengan standard Tuhan, bukan standard dengan apa yang ada di pikiran kita yang kita anggap benar tidak untuk Tuhan. Karena kita terbatas. Tuhan memberkati kita semua," pungkasnya.

(vem/ivy)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading