Sukses

Beauty

Gangguan Jantung Aritmia, Penyebab Seringnya Kematian Mendadak

Seiring dengan peningkatan pertumbuhan penduduk dan perubahan gaya hidup masyarakat di Indonesia, insiden penyakit listrik jantung atau yang disebut gangguan jantung aritmia makin meningkat. Spektrum gejala aritmia yang lebar, dari mulai tanpa gejala sampai dengan terjadinya stroke, bahkan yang lebih fatal lagi, terjadinya kematian mendadak, membuat banyak orang khawatir.

"Perubahan gaya hidup dan diet memang menjadi salah faktor sering terjadinya mati mendadak," ujar Dr. dr. Yoga Yuniadi, SpJP.

Hal ini bisa terjadi karena adanya gangguan irama detak jantung, baik yang denyutnya menjadi lambat maupun menjadi cepat, harus diperhatikan secara serius sebabnya. Kelainan aritmia jantung ini bisa meningkatkan risiko kematian mendadak.

"Angka kematian laki-laki lebih besar dibanding wanita untuk kasus ini karena pria lebih mudah terkena jantung koroner dan penyempitan sedangkan wanita lebih sedikit terkena jantung koroner," ujar dr. Yoga

"Seringkali diagnosis bermasalah, padahal hanya mengeluh jantung berdebar. Namun selang sembilan menit pasien langsung meninggal mendadak padahal bisa dicegah dengan penanganan yang tepat. Jantung akan berdebar sedang hingga cepat, lama-lama bergetar dan hal ini yang akan menjadi ciri irama jantung bermasalah. Kelainan irama ditemukan saat henti jantung," ujar dr. Yoga

Untuk mengetahui dan mencegah gangguan jantung aritmia, kamu harus rajin periksa EKG agar bisa melihat irama interval jantung. Jika kamu memiliki penyakit seperti diabetes dan hiperkolesterol, atau dalam kondisi menopause, hal ini bisa menjadi faktor pemicu terjadinya irama jantung bermasalah. Untuk itu kamu harus selalu rajin memeriksakan diri jika sudah memiliki risiko tersebut.

(vem/asp/feb)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading