Sukses

Beauty

Green Tea Extract dan Manfaatnya Bagi Anda

Vemale.com - Oleh: Tim Dunia Fitnes Bukti arkeologi menyatakan bahwa orang-orang telah mengonsumsi daun teh yang direndam pada air mendidih sejak 5,000 tahun yang lalu. Bukti botanisnya menunjukkan bahwa india dan cina berada di antara beberapa negara pertama yang mengolah teh. Saat ini, teh merupakan minuman yang dikonsumsi secara paling luas di dunia, kedua setelah air. Apa Itu Green Tea (Teh Hijau)? Terdapat 3 variasi utama dari teh adalah teh hijau, hitam dan oolong. Ketiga jenis ini berasal dari daun tumbuhan Camellia sinensis, yang aslinya dibudidayakan di Asia Timur. Tanaman ini tumbuh seperti semak/pohon dan saat ini tumbuh di sekitar Asia dan sebagian Timur Tengah dan Afrika. Perbedaan ketiga jenis tersebut terdapat pada cara memprosesnya. Teh hijau terbuat dari daun yang tidak difermentasikan sedangkan teh oolong terbuat dari daun yang difermentasi sebagian. Teh hitam sendiri berasal dari daun terfermentasi. Semakin difermentasi, semakin rendah kandungan polifenol teh tersebut dan semakin tinggi kandungan kafeinnya. Teh hijau dikabarkan mengandung konsentrasi tertinggi dari antioksidan yang sangat kuat yang disebut polifenol. Sedangkan teh hitam mengandung 2-3x kandungan kafein dibandingkan teh hijau. Antioksidan merupakan zat yang mengais radikal bebas yang biasanya merusak senyawa dalam tubuh yang mengubah sel, merusak DNA (material genetis) dan bahkan menyebabkan kematian sel. Radikal bebas muncul secara alami, namun racun lingkungan (termasuk sinar UV dari matahari, radiasi, asap rokok, dan polusi udara) juga dapat menimbulkan partikel perusaknya. Banyak peneliti percaya bahwa radikal bebas berperan dalam proses penuaan serta penumbuhan sejumlah masalah kesehatan, termasuk kanker dan penyakit hati. Antioksidan seperti polifenol pada teh hijau dapat menetralisir radikal bebas dan mengurangi bahkan mencegah kerusakan yang disebabkannya. Jenis teh hijau dan oolong lebih sering dikonsumsi oleh masyarakat Asia sedangkan teh hitam lebih populer di kalangan masyarakat US. Sifat-sifat menyehatkan teh hijau sebagian besar disebabkan oleh polifenol. Efek antioksidan bahan kimia ini nampaknya bahkan lebih besar dari vitamin C. Polifenol pada teh hijau ini jugalah yang memberikan sedikit rasa pahit. Polifenol yang terkandung di teh diklasifikasikan sebagai katekin. Teh hijau mengandung 6 komponen katekin utama yaitu : Ketekin, Galokatekin, Epikatekin, Epigalokatekin, Epikatekin Galat, dan Epigalokatekin Galat (juga dikenal sebagai EGCG). EGCG merupakan komponen polifenol yang paling banyak dipelajari dan yang paling aktif. Teh hijau juga mengandung alkaloid, termasuk kafein, teobromin, dan teofilin. Alkaloid ini menyediakan efek stimulan teh hijau sedangkan L-theanine, sebuah senyawa asam amino yang ditemukan pada teh hijau, telah dipelajari untuk efek penenangnya pada sistem saraf. Apa Manfaat Teh Hijau Bagi Kesehatan? Teh hijau telah dikonsumsi sepanjang tahun di Cina, India, Jepang dan Thailand. Pada masyarakat tradisional Cina dan India, praktisi kesehatan menggunakan teh sebagai stimulan, diuretik (untuk mendorong ekskresi/pengeluaran urine), astringent (untuk mengontrol pendarahan dan membantu menyembuhkan luka) serta meningkatkan kesehatan hati. Beberapa penggunaan teh hijau secara tradisional termasuk mengobati perut kembung (gas), mengatur temperatur tubuh serta gula darah, meningkatkan kesehatan pencernaan, dan meningkatkan fungsi mental. Studi lebih jauh pada manusia, hewan maupun percobaan laboratorium menyatakan teh hijau juga berguna bagi kondisi kesehatan seperti: * Aterosklerosis Berdasarkan studi populasi (yang membandingkan sekelompok orang yang hidup di lingkungan dan budaya yang berbeda serta pola makan berbeda), di indikasikan bahwa sifat antioksidan dari teh hijau membantu mencegah aterosklerosis, terutama penyakit arteri koroner. Peneliti bahkan memperkirakan dengan mengonsumsi 3 cangkir teh hijau sehari dapat menurunkan tingkat serangan jantung sebanyak 11%. * Kolesterol Tinggi Penelitian menunjukkan bahwa teh hijau menurunkan total kolesterol dan menaikkan HDL (kolesterol baik) pada manusia dan hewan. Salah satu hasil dari penelitian dengan hewan menunjukkan bahwa polifenol pada teh hijau dapat menghalangi usus menyerap kolesterol dan meningkatkan ekskresinya dari tubuh. Pada studi pada perokok lelaki ditemukan bahwa teh hijau secara signifikan menurunkan kolesterol LDL yang berbahaya. * Kanker Beberapa jenis studi seperti pada ateroskerosis menunjukkan bahwa teh hijau dan teh hitam juga membantu melindungi dari kanker. Studi klinis yang muncul menyatakan bahwa polifenolnya berperan penting pada pencegahan kanker serta dipercayai membantu membunuh sel kanker dan memberhentikan perkembangannya. * Penyakit Radang Usus Teh hijau membantu mengurangi radang yang berkaitan dengan penyakit Chron dan kolitis ulserativa, 2 jenis penyakit inflamasi usus. Apabila teh hijau terbukti membantu mencegah kanker usus besar, ini akan menambah keuntungan bagi penderita inflamasi usus karena mereka memiliki risiko menderita kanker usus. * Diabetes Teh hijau telah digunakan secara tradisional untuk mengontrol gula darah dalam tubuh. Studi binatang menyatakan bahwa teh hijau dapat mencegah perkembangan diabetes dan memperlambat perkembangannya apabila telah muncul. * Penyakit Hati Studi seperti pada ateroskerosis menunjukkan bahwa lelaki yang mengonsumsi lebih dari 10 cangkir teh hijau cenderung lebih sedikit menderita gangguan hati. Teh ini kelihatannya melindungi hati dari efek perusak zat racun seperti alkohol. Studi binatang menunjukkan bahwa teh hijau membantu melindungi dari perkembangan tumor hati pada tikus.Hasil dari beberapa studi menyatakan bahwa salah satu polifenol dalam teh hijau, dikenal dengan catechin,dapat membantu mengobati virus hepatitis (inflamasi hati dari virus). * Penurunan Berat Badan Studi klinis menyatakan ekstrak teh hijau dapat meningkatkan metabolisme dan membantu pembakaran lemak. Berapa Dosis Konsumsi Ekstrak Teh Hijau Setiap Hari? Rekomendasi pengonsumsian ekstrak teh hijau standar yang disarankan bagi orang dewasa kurang lebih 2-3 cangkir sehari (untuk total 240-320 mg polifenol) atau 100-750 mg per hari. Terdapat juga produk teh hijau bebas kafein yang direkomendasikan. Sedangkan bagi anak-anak, konsumsi teh hijau masih tidak direkomendasikan. Efek Samping Ekstrak Teh Hijau Meskipun penggunaan tumbuh-tumbuhan baik untuk menguatkan tubuh dan mengobati penyakit, tumbuhan mengandung senyawa aktif yang dapat memicu efek samping dan berinteraksi dengan tumbuhan lain, suplemen, atau obat. Untuk alasan ini, jika Anda sedang menjalani pengobatan tertentu, Anda harus mengonsumsinya dengan hati-hati dan di bawah pengawasan dokter Anda. Penderita masalah hati, gagal ginjal, sakit maag, dan gangguan psikologis (terutama kecemasan) disarankan tidak mengonsumsi teh hijau. Wanita hamil dan menyusui juga harus menghindari teh hijau. Orang yang mengonsumsi kafein berlebihan (termasuk kafein dari teh hijau) untuk jangka waktu lama dapat mengalami gangguan seperti lekas marah, susah tidur, palpitasi jantung, dan pusing. Kelebihan kafein dapat menyebabkan mual, muntah, diare, sakit kepala, dan kehilangan selera makan. Apabila Anda mengonsumsi terlalu banyak teh dan mulai muntah atau kejang perut, Anda mungkin keracunan kafein. Apabila gejalanya parah, kurangi asupan kafein dan periksakan diri ke dokter. Interaksi Ekstrak Teh Hijau Dengan Obat-obatan Tertentu Beberapa obat yang seharusnya tidak dikonsumsi bersama ekstrak teh hijau tanpa konsultasi dokter adalah adenosin, antibiotik beta-laktam, benzodiazepines, beta-blockers, propranolol, dan metoprolol, obat penipis darah (termasuk aspirin), kemoterapi, clozapine, efedrin, lithium, monoamina oksidase inhibitor (MAOIs), kontrasepsi oral, dan fenilpropanolamin. Sebagian besar suplemen makanan teh hijau dijual dalam bentuk daun teh kering dalam bentuk kapsul. Meskipun begitu ekstrak teh hijau yang distandarisasi lebih disukai. Ada juga ekstrak cairan yang terbuat dari daun dan tunas daun. Rata-rata secangkir teh hijau mengandung 50-150 g polifenol. Produk teh hijau bebas kafein mengandung konsentrat polifenol. Suplemen bebas kafein pun tersedia. [initial] Source: http://duniafitnes.com/ (df/wsw)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading