Sukses

Beauty

Awas, Kebanyakan Selfie Ternyata Bisa Menurunkan Fungsi Otak

Saat semua teknologi mengalami perkembangan, dan smartphone dilengkapi dengan kamera canggih dan ber-resolusi tinggi, mengambil foto jadi tidak susah lagi. Bahkan jika foto kurang bagus bisa disiasati dengan editting. Perkembangan teknologi yang pesat membuat sebagian besar masyarakat punya kebiasaan unik "pamer diri sendiri" dengan cara selfie.

Sayangnya, kebiasaan berfoto sendiri atau selfie ini bukan kebiasaan yang bagus untuk diteruskan. Karena seperti dilansir dari bigthink.com, mengambil banyak foto bisa membuat orang mudah lupa dan tak lagi menghargai momen. Momen spesial atau kenangan yang berharga tak lagi seindah dan se-menyenangkan dahulu karena orang dengan mudah bisa mengabadikan setiap momen, bahkan yang tak penting sekali pun.

Foto tak lagi tentang mengingat suatu peristiwa penting, namun jadi ajang pamer, menampilkan diri sendiri, menunjukkan dunia yang dimiliki manusia, atau lebih tepatnya menunjukkan dunia yang jadi kebanggaan pribadimu. Sebuah orang mengambil gambar apa pun yang dilihatnya dan berapa orang yang kira-kira sedang foto dalam detik ini? Mungkin bisa mencapai jutaan. Itulah yang menjadi masalahnya sekarang.

Orang jadi lebih sibuk mem-foto apa yang ada di depannya, bukan merasakan momennya. Sehingga ketika suatu hari nanti ia ditanya seperti apa perasaannya ketika melihat foto yang sama dalam jangka waktu 10 tahun dari sekarang, mungkin ia tak bisa menjelaskannya karena lupa seperti apa momen yang pernah ia alami tersebut.

Berbeda dengan orang-orang tua yang tak mengenal fotografi karena pada zaman dahulu kamera bukan barang yang murah, mereka akan sangat menghargai sebuah foto karena foto tersebut mengingatkan mereka akan sesuatu, menimbulkan kembali perasaan yang dulu mereka rasakan dan membuat mereka bernostalgia ke waktu lampau. Hal ini lebih berkesan ketimbang hanya sekedar foto.

Yang lebih parah lagi, orang zaman sekarang lebih suka meng-edit foto aslinya menjadi lebih bagus, lebih cantik, lebih tirus, lebih langsing dan lain sebagainya, menumbuhkan kebiasaan buruk lainnya, tak menghargai orisinalitas. Itulah mengapa, alangkah bijaknya jika mulai dari sekarang kebiasaan selfie atau foto gak penting itu dikurangi. Lebih banyak lah menikmati momennya, bukan sibuk selfie.

(vem/feb)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading