Sukses

Beauty

Alergi Seafood, Ini Cara Mengatasinya

Alergi seafood adalah jenis alergi yang paling banyak dialami seseorang. Tak hanya orang dewasa, anak-anak pun dapat mengalaminya. Bahkan, alergi seafood seringkali dialami sejak usia kanak-kanak atau “bakat” alergi seafood sudah ada sejak bayi, namun baru muncul saat ia beranjak dewasa. Selain itu, alergi seafood juga seringkali muncul tak terduga dan baru muncul setelah mengonsumsi seafood setelah sekian lama.

Alergi seafood atau makanan laut biasanya meliputi, udang, lobster, tiram, kepiting, atau kerang dan lain sebagainya. Alergi seafood timbul sebagai respons dari sistem imun tubuh terhadap tropomyosin atau protein yang ada di dalam seafood. Kondisi tersebut memicu pelepasan bahan kimia, seperti histamin yang biasanya menyerang balik tropomyosin sehingga menimbulkan gejala alergi baik ringan sampai berat hingga mengancam nyawa.

Namun, terkadang alergi seafood menyerang setelah beberapa waktu. Akan tetapi, seringkali menyerang dalam kurun waktu beberapa menit. Oleh karena itu, Anda perlu mengetahui gejala-gejala timbulnya alergi seafood, seperti berikut:

  1. Timbul sakit perut, mual, diare atau muntah
  2. Rasa menggelitik di dalam mulut
  3. Hidung berlendir, sulit bernapas, atau mengeluarkan suara mirip seseorang yang terserang asma (mengi).
  4. Kulit gatal, biduran, atau eczema.
  5. Bengkak pada wajah, bibir, lidah, tenggorokan, telinga, jari-jari, atau tangan.
  6. Kepala pusing bahkan nyaris pingsan.

Walaupun bukan termasuk ke dalam penyakit yang membahayakan, namun alergi seafood dapat mengancam nyawa jika Anda mengalami anaphylaxis, yaitu kondisi di mana tenggorokan akan mengalami pembengkakan hingga kesulitan bernafas, denyut nadi kencang, pusing yang dapat mengakibatkan pingsan, serta terjadinya penurunan pada tekanan darah hingga mengalami syok.

Sayangnya, hingga kini belum ditemukan obat penyembuhan untuk alergi seafood. Satu-satunya cara untuk menghindari alergi adalah menghindari makanan berbahan seafood. Termasuk bila seafood hanya dicampurkan sebagai bahan bumbu, kaldu, dan saus. Nah, ada baiknya penderita alergi seafood selalu membawa epinephrine atau suntikan adrenalin jika tidak sengaja menelan seafood.

Akan tetapi, untuk lebih memastikan atau mengetahui apakah Anda mengalami alergi seafood atau alergi yang lainnya adalah dengan melakukan tes alergi di dokter dengan menusukkan pemicu alergi pada kulit lengan luar.

Jika Anda positif menderita alergi seafood, maka akan timbul bintik atau bentol-bentol merah serta timbul rasa gatal.

Ditinjau oleh dr. T. Ari Wibowo

Sumber: MeetDoctor

(vem/feb)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading