Sukses

Beauty

Pengobatan bagi Penderita TBC Laten

TBC laten memang agaknya sulit dideteksi kemunculannya. Namun, keberadaannya dapat di deteksi dengan tes kulit maupun tes darah. Setelah mengetahui adanya bakteri TBC, penting bagi penderita untuk mengetahui cara-cara penanganan TBC laten.

Dilansir oleh uptodate.com, TBC laten ditangani dengan obat-obatan yang dapat membunuh bakteri tersebut. Obat-obatan ini sangat perlu dilakukan untuk mengurangi resiko TBC aktif dikemudian hari. Perlu diperhatikan, pada saat menjalani pengobatan TBC laten, seseorang tidak boleh mengkonsumsi alkohol dan meminum obat yang mengandung acetaminophen. Keduanya meningkatkan kerja liver, hal ini dapat merusak liver jika terus dikonsumsi selama pengobatan.

Terdapat beberapa pengobatan bagi penderita TBC laten, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut.

- Isoniazid. Isoniazid merupakan pil yang diminum sehari sekali selama sembilan bulan. Jika sehari saja tidak meminumnya, pengobatan ini menjadi sia-sia dan tak dapat menanggulangi TBC aktif.

- Rifampin. Rifampin ini juga merupakan pil yang diminum sehari dua kali selama empat bulan. Rifampin bereaksi terhadap obat lain seperti pil KB (obat hormon), obat-obatan untuk darah tinggi, dan banyak lainnya. Oleh sebab itu, sebelum meminum pil ini sebaiknya berkonsultasi dengan dokter mengenai obat-obatan apa saja yang diminum.

- Rifapentine. Rifapentine biasanya diminum dengan INH. Biasanya obat ini diminum sekali dalam seminggu dibawah pengawasan dokter. Serupa dengan rifampin, obat ini juga bereaksi terhadap obat lain.

Pengawasan oleh ahli sangat diperlukan untuk mencegah adanya komplikasi dari obat-obatan.

Oleh : Isti

 

(vem/ver)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading