Sukses

Beauty

Semua Tentang Flu

Vemale.com - Cosmopolitan
Kalau ditanya apa penyakit yang paling populer dan paling sering ditemukan di sekitar Anda, mungkin influenza adalah jawabannya. Di Amerika saja diperkirakan kurang lebih 48 juta kasus influenza terjadi selama musim dingin setiap tahun. Memang, kehujanan sebentar saja, langsung terkena flu. Akibat aktivitas berlebihan dan kurang beristirahat, Anda pun kembali sakit flu. Coba saja lihat persediaan obat yang Anda miliki, pasti ada pereda flu. Ya, tak perlu pusing-pusing ke dokter, tinggal minum obat saja lalu tidur, keesokan harinya Anda pun sudah bugar kembali. Tapi belakangan ini, belum sempat reda dari kejutan ditemukannya wabah flu burung, dunia kembali ramai dihantam isu flu babi. Berbagai pertanyaan pun timbul, apakah flu ternyata merupakan penyakit yang mematikan? Ternyata virus influenza sendiri terbagi dari tiga tipe A, B dan C$ tipe A dapat menyerang manusia dan hewan, sedangkan tipe B dan C terutama menyerang manusia. Meskipun begitu, virus influenza tipe C biasanya hanya terjadi secara sporadik, sehingga upaya pencegahan terutama ditujukan untuk tipe A dan B. Nah, yang jadi masalah, virus influenza ini bisa bermutasi dengan dua cara. Yang pertama, antigenic drift, yaitu perubahan kecil yang akan terus terjadi. Perubahan ini bisa menghasilkan virus "baru" yang belum dikenal antibodi tubuh Anda. "Untuk itu dalam satu tahun, satu atau dua jenis virus influenza diperbaharui dalam vaksin flu untuk membentuk antibodi. Itulah kenapa kalau ingin mendapatkan proteksi terhadap virus flu, Anda perlu mendapatkan vaksin flu setiap tahun," ujar dr. Sukamto Koesnoe dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Sedangkan perubahan besar yang terjadi secara tiba-tiba disebut dengan antigenic shift. Berbeda dengan tipe lainnya, virus tipe A mengalami kedua jenis perubahan itu yang akhirnya bisa menyebabkan timbulnya pandemi. Pandemi Flu Inilah dia pandemi influenza yang sudah pernah terjadi sepanjang sejarah: Flu Spanyol Penyebab: virus influenza tipe A, subtipe H1N1. Meski disebut sebagai flu spanyol, tapi kasus pertama dari flu ini justru ditemukan di Amerika Serikat. Wabah flu ini terjadi pada bulan Maret 1918 hingga Juni 1920 dan ditemukan nyaris di seluruh belahan dunia. Tidak diketahui secara pasti berapa jumlah kematian yang diakibatkan penyakit ini. Namun para ahli memperkirakan angkanya mencapai sekitar 50 juta kematian. Tak diragukan lagi, penyakit ini jelas merupakan bencana medis paling besar sepanjang sejarah. Flu Asia Penyebab: virus influenza tipe A, subtipe H2N2. Pada tahun 1957, dunia kembali dikejutkan dengan munculnya pandemi baru yang melanda wilayah Asia, yang kini dikenal dengan nama flu Asia. Penyakit ini pertama kali ditemukan di Cina, kemudian menyebar hingga ke Singapura, lalu Hong Kong, World Health Organization (WHO) mencatat angka kematian yang disebabkan pandemi ini mencapai sekitar 2 juta orang. Flu Hong Kong Penyebab: virus influenza tipe A, subtipe H3N2. Virus ini membunuh sekitar satu juta orang di seluruh dunia. Dinamakan flu hong kong karena mayoritas penderitanya terdapat di Hong Kong. Ya, meskipun tingkat kematiannya rendah, namun penderita di sana tercatat sampai berjumlah 500.000 orang atau sekitar 15% penduduk Hong Kong kala itu! Pandemi keempat Bagaimana dengan flu babi? Nah, tepatnya tanggal 11 Juni lalu, WHO telah resmi menetapkan flu babi sebagai pandemi. "Berdasarkan salah satu proyeksi dari para ahli, bila saja yang berkembang adalah virus dengan tipe yang sama dengan pandemi tahun 1918 lalu, diperkirakan angka kematian secara global bisa mencapai 180 hingga 360 juta orang," ujar dr. Sukamto. Tapi jangan lantas panik, karena seperti pernyataan Dr. Margaret Chan, Director General dari WHO, belum pernah ada pandemi yang berhasil dideteksi sedini ini sebelumnya atau yang dimonitor dengan begitu ketat. Jadi keuntungannya, dunia medis lebih siap dengan tindakan pencegahan dan pengobatan yang lebih baik dari sebelumnya. Flu Burung Anda tentu masih ingat dengan jelas virus satu yang satu ini. Apalagi korban yang paling banyak ditemukan di Indonesia. Penyakit yang disebabkan oleh virus H5N1 ini sebenarnya secara umum tidak menyerang manusia. Namun beberapa tipe tertentu dapat mengalami mutasi yang lebih ganas. Inilah yang kemudian berbahaya buat manusia. Gejala: Secara klinis, gejala flu burung sebenarnya tak jauh berbeda dengan gejala flu biasa. Misalnya saja demam, sakit tenggorokan, batuk, nyeri otot, sakit kepala, hingga lemas. Tapi bedanya, dalam waktu singkat penyakit ini bisa menimbulkan peradangan paru-paru (pneumonia). Inilah yang akhirnya bisa menimbulkan kematian kalau tak ditangani dengan baik. Sifat virus: 1. bisa bertahan hidup di air sampai empat hari pada suhu 22 derajat C dan bisa lebih dari 30 hari kalau suhunya 0 derajat C 2.mati jika dipanaskan pada suhu 60 derajat C selama 30 menit. Penularan penyakit ini kepada manusia biasanya terjadi melalui udara yang telah tercemar virus tersebut. "Sampai saat ini belum ada bukti ditemukannya penularan dari manusia ke manusia atau pun melalui daging unggas yang dikonsumsi," kata dr. Sukamto. Flu Babi Sebenarnya penamaan yang tepat untuk jenis flu yang satu ini adalah flu meksiko. Kenali lebih dekat, yuk! Virus flu ini secara normal tidak menginfeksi manusia dan merupakan penyakit saluran pernafasan pada babi yang juga disebabkan virus influenza jenis A. Namun mutasi antigenic shift yang dialaminya menyebabkan virus ini lantas berbahaya bagi manusia. Per tanggal 11 Juni 2009 saja, WHO mencatat sekitar 30.000 orang positif terkena flu babi di sekitar 74 negara. Gejala: Sekali lagi, seseorang yang terjangkit flu babi punya gejala yang tak jauh beda dengan flu biasa. Seperti demam tinggi (38.5 derajat C atau lebih), sakit otot, lelah, berkurangnya nafsu makan, hingga batuk. Begitu juga sifat virusnya yang tak berbeda dengan penyebab flu burung. Virus baru: Kalau influenza biasa, Anda bisa sembuh sendiri karena tubuh telah membangun sistem kekebalan terhadap virus tersebut. Tapi menurut WHO, virus ini adalah jenis yang belum pernah ditemukan sebelumnya. Itulah kenapa antibodi yang ada di tubuh Anda memang belum "dirancang" untuk memerangi musuh baru yang satu ini. Artinya, suntikan vaksin influenza yang rutin Anda ambil tiap tahun juga tak bisa membantu. "Karena itu, sangat penting untuk segera mengunjungi dokter bila timbul gejala pertama flu supaya bisa diketahui flu jenis apa yang Anda idap," saran dr. Sukamto. Bisa Dicegah, Kok! Memang berbagai isu yang ada seputar virus flu yang mematikan ini bikin cemas. Tapi jangan panik, ikuti tip berikut 1. Hindari wilayah virus menyebar untuk mencegah penularan. Artinya, kalau Anda punya rencana bertandang ke kawasan Meksiko dalam waktu dekat, akan jauh lebih bijaksana kalau rencana itu ditunda dulu. 2. Hati-hati melakukan kontak, baik berciuman atau pun sekadar berjabat tangan dengan penderita flu. 3. Jaga kebersihan diri! Biasakan mencuci tangan dengan sabun atau desinfektan, terutama sebelum makan. Tahukah Anda Kalau.... Dr. Sukamto berbagi fakta menarik seputar influenza yang patut Anda ketahui. Inilah dia! 1. Penularan. Jika ada rekan Anda yang baru saja sembuh dari sakit flu, apakah lantas Anda boleh langsung lega karena sudah terbebas dari virus yang menular? Eits, jangan senang dulu, teman. Karena ternyata pada orang dewasa, virus ini bisa menular mulai dari satu hari sebelum timbul gejala, hingga lima hari setelah sakit. Jadi, bahkan sebelum Anda tahu kalau sedang sakit, ternyata Anda sudah bisa menularkannya kepada orang lain, lho. 2. Bakteri lain. Jika Anda menderita panas lebih dari empat hari, biasanya terdapat infeksi bakteri sekunder dalam tubuh Anda. Hati-hati, jangan dibiarkan saja. Karena ternyata kematian terbanyak justru disebabkan infeksi bakteri sekunder ini. Jadi jika panas tidak turun sampai tiga hari, segeralah mengunjungi dokter. 3. Vaksin. Tahukah Anda kalau ternyata dalam situasi normal saja, sebanyak 500 ribu orang meninggal dunia setiap tahunnya akibat flu di seluruh dunia? Itulah kenapa mencegahnya dengan melakukan vaksinasi terbilang penting. Pencegahan ini dibuat berdasarkan rekomendasi WHO setiap tahunnya. Itu artinya, vaksin ini hanya mampu memberikan perlindungan selama satu tahun. Vaksin ini juga bisa menurunkan angka kematian buat penderita yang dirawat di rumah sakit sampai 80%. Tapi kalau Anda alergi terhadap telur, maka Anda tak bisa mengambil vaksin ini. Kenapa? Karena pembuatannya dibiakkan dalam embrio telur ayam. 4. Virus pada babi. Virus flu terdapat di saluran pernapasan babi, bukan di darah atau pun organ lainnya. Bahkan kalau pun terdapat di dalam daging, virus itu akan mati ketika dimasak. Jadi sebenarnya larangan impor daging babi tidak berpengaruh terhadap penyebaran virus. Bahkan sejauh ini mereka yang mengidap flu babi di luar Meksiko disebabkan karena kunjungannya yang belum lama ke negara tersebut, bukan karena makanan yang dikonsumsi. 5. Masker? Perlukah? Masker penutup mulut dan hidung yang kerap digunakan untuk mencegah terkena virus flu ternyata hanya sebatas memberi rasa aman saja buat Anda. Karena masker ini tak bisa mencegah masuknya virus. Well, kecuali kalau Anda mau memakai masker yang kerap digunakan di laboratorium, itu baru aman! [initial] Source: Cosmopolitan, Agustus 2009, halaman 270 Provided by:
(Cosmo/meg)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

    What's On Fimela
    Loading