Sukses

Beauty

7 Fakta dan Mitos Kesehatan Reproduksi

Banyak mitos beredar seputar kesehatan reproduksi. Agar tidak tersesat informasi yang salah, berikut fakta sebenarnya tentang fungsi dan sistem reproduksi yang perlu Anda cermati.

1. MITOS: Permpuan yang lebih cepat mendapat haid pertama (menarche) = perempuan nakal

FAKTA: Tidak ada hubungannya antara menarche dengan perilaku nakal. Menarche pada usia 10-15 tahun dipengaruhi faktor gizi dan keturunan. Semakin muda usia menarche, semakin tua usia menopause.

2. MITOS: Perawan akan berdarah pada hubungan seks pertama atau malam pertama

FAKTA: Keperawanan punya aspek fisik yang mengacu pada selaput dara dan aspek sosial yang mengacu pada seorang yang pernah berhubungan seksual. Selaput dara memiliki bentuk elastis. Perempuan akan mengeluarkan cairan vagina jika terangsang sehingga tidak semua perempuan mengalami pendarahan saat berhubungan seks untuk pertama kalinya.

3. MITOS: Masturbasi atau onani hanya dilakukan pria dan menyebabkan dengkul kopong

FAKTA: Masturbasi bisa dilakukan baik perempuan ataupun laki-laki. Dan perilaku ini bisa menyebabkan luka, keletihan dan kelelahan jika berlebihan, merasa berdosa dan tidak konsentrasi, ketergantungan dan tidak merasa butuh pasangan.

4. MITOS: Orang hiperseks, jalan mengangkang dan bentuk bokong rata

FAKTA: Ini tidak berhubungan dan hanya pasangannya yang tahu bahwa ia hiperseks.

 

5. MITOS: Payudara bisa diperbesar dengan meremasnya

FAKTA: Besar kecilnya payudara disebabkan faktor keturunan. Meremas hanya memperbesar sementara karena rangsangan. Sementara itu, payudara besar tidak mempengaruhi jumlah produksi ASI.

6. MITOS: Hubungan seks sekali tidak menyebabkan hamil

FAKTA: Pertemuan sperma dan sel telur dapat menyebabkan kehamilan walaupun hanya berhubungan seks sekali.

7. MITOS: Makan nanas menyebabkan keguguran

FAKTA: Apapun yang dimakan secara berlebihan akan menyebabkan gangguan. Pengaruh makanan akan berdampak pada lambung dan usus, bukan pada alat reproduksi.

4 Cara Jaga Organ Reproduksi:

  1. Mengganti celana dalam minimal dua kali sehari.
  2. Bersihkan kotoran dari arah vagina ke anus dengan air bersih dan gerakan vertikal (dari depan ke belakang) dengan handuk bersih atau tisu, kering, tidak lembab dan berbau.
  3. Cukur atau rapikan rambut kemaluan.
  4. Hindari memakai celana ketat dan menggunakan pembilas vagina kecuali ada indikasi medis.

[initial]

Source: GoodHouseKeeping, Edisi Oktober 2012, Halaman 51

(GH/gil)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading