Sukses

Beauty

Hati-Hati, Makan Cabai Terpedas di Dunia Bisa Rusak Otak!

Bagi pecinta makanan pedas, tidak makan pedas sehari saja pasti sudah tak tahan. Makanan pedas seakan sudah menjadi bagian hidup dan tak bisa dipisahkan. Jika dikonsumsi dalam porsi cukup tentu saja tidak masalah, bahkan ada banyak manfaat makan makanan pedas. Tapi jika terlalu banyak, efeknya juga buruk untuk kesehatan.

Seperti yang baru saja ditemukan dokter di Amerika baru-baru ini bahwa mereka mengeluarkan peringatan keras terhadap batasan konsumsi cabai terpedas di dunia, Carolina Reaper. Peringatan ini muncul karena banyak kasus sakit kepala luar biasa disebut 'thunderclap' yang diderita seorang pria setelah mengonsumsi Carolina Reaper.

Dilansir dari South China Morning Post, dokter menemukan gejala mengerikan pada tubuh korban pria berusia 34 tersebut, yaitu nyeri yang terasa kuat di bagian leher dan kepala setelah mengikuti kontes menyantap cabai api, Carolina Reaper. Pria tersebut terus mengalami gejala ini beberapa detik sepanjang setahun terakhir.

Disebutkan ia hanya menyantap satu buah cabai Carolina Reaper tapi langsung tidak sadarkan diri. Laporan yang diterbitkan dalam jurnal kesehatan BMJ Case Reports, setelah mendapat perawatan darurat, korban terpaksa menjalani berbagai tes neurologis, yang semuanya menunjukkan hasil negatif.

Bahaya makan cabai api, Carolina Reaper/copyright UK Chilli Seeds

Akhirnya dokter mendiagnosis pria itu dengan kondisi kerusakan otak sementara, yang disebut reversible cerebral vasoconstriction syndrome (RCVS). Gejala ini ditandai dengan adanya penyempitan pembuluh darah ke otak. Ini merupakan kasus pertama yang ditemukan setelah mengonsumsi cabai.

Padahal, umumnya hal ini terjadi akibat penggunaan obat-obatan terlarang. Untungnya, korban berangsur-angsur sembuh setelah melakukan tindakan CAT, selama lima minggu berturut-turut ditandai dengan pembuluh arterinya yang kembali terbuka ke ukuran normal.

"Kami mengimbau masyarakat umum berhati-hati ketika makan cabai, dan segera lapor ke petugas medis terdekat jika mengalami gejala-gejala seperti di atas," kata Kulothungan Gunasekaran dari Henry Ford Hospital-Detroit, salah satu penulis artikel yang turut memperingatkan bahaya menyantap cabai api, sebutan lain Carolina Reaper.

Caroline Reaper sendiri merupakan cabai hasil persilangan antara cabai Sweet Hanabero yang berkarakter tubuh 'gemuk' dan cabai Naga Viper yang memiliki sengatan pedas tinggi. Pengukuhan Caroline Reaper sendiri sebagai cabai terpedas di dunia dilakukan baru-baru ini, pada tahun 2017. Peneliti di Winthrop University pada tahun 2017 itu, menyatakan bahwa cabai ini berpuluh kali lipat dari cabai-cabai terpedas yang berasal dari kawasan Pasifik Selatan.

Wah, jadi jika kamu kebetulan pernah menemukan jenis cabai ini, lebih baik berhati-hati mengonsumsinya ya. Untuk saat ini mungkin belum ada di Indonesia.

Sumber: Liputan6.com

(vem/feb)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading