Sukses

Parenting

Manfaat Ajak Anak 'Belajar' di Dapur

Liburan adalah momen paling seru untuk mengajak anak masuk dapur dan belajar masak-memasak. Manfaatnya banyak lho, mama.

Mengajak anak masuk dapur berarti membuka kesempatan untuk mengenalkan beragam jenis bahan makanan sehat beserta cara mengolahnya. Apalagi kalau anak susah makanĀ  makanan sehat bikinan Anda. Bagi anak-anak, terutama usia TK, masuk ke dapur memberinya kesempatan mengenal beragam sayur mayur, buah, tepung dan bahan dengan memegangnya langsung, meremas, sambil mengenali bau dan warnanya masing-masing.

Bagi yang usianya lebih besar, pengalaman berkreasi di dapur akan memotivasi mereka untuk mencoba berbagai tantangan ketrampilan baru. Mereka akan tertarik untuk mencoba memarut, mengaduk cairan yang cepat membeku, mencetak, menghias dan lain sebagainya. Untuk kali ini, Anda jangan memusingkan tentang tetesan adonan dan remah-remah yang berserakan di dapur. Yang diutamakan adalah kesenangan anak berkegiatan bersama di dapur dan mempelajari hal-hal baru bersama Anda. Siapa tahu dia akan menjadi calon koki menggantikan Chef Juna nanti.

Sebelum mengajak anak masuk dapur, persiapkan dulu beberapa hal, di antaranya resep, bahan dan peralatan. Berikut langkah-langkah yang sebaiknya Anda siapkan:

  • Tentukan resep makanan yang akan dibuat. Pilih yang menarik tetapi mudah dibuat sesuai kemampuan anak Anda. Koleksi resep dari Video Masak ini cukup mudah dibuat bersama anak. Elaborasi dengan pilihan anak, misalnya pilih yang berisi bahan makanan kesukaannya, atau mencoba membuat resep yang sama sekali baru untuk mengenalkan anak dengan bermacam-macam jenis makanan. Dari sini, anak akan belajar berani menentukan pilihannya.
  • Sebelum mulai memasak, ajak anak ikut belanja bahan makanan dan memilih sendiri jenis bahan makanan yang ingin dimasaknya. Sambil berbelanja, sambil belajar. Kenalkan padanya berbagai jenis makanan sehat, nutrisi dan manfaat untuk kesehatannya. Pilih sedikit saja agar anak mudah memahami dan mengingatnya. Ulang langkah ini untuk pelajaran memasaik berikutnya.
  • Memilih waktu yang tepat untuk memasak itu penting. Misal saat liburan sekolah, akhir pekan atau libur puasa. Pilihan waktu yang tepat akan membuat Anda dan anak rileks menghabiskan waktu bersama.
  • Pilih peralatan memasak yang aman digunakan oleh anak, yang terbuat dari silikon, kayu atau plastik saja. Jelaskan fungsi setiap peralatan memasak serta risikonya apabila kita ceroboh dalam menggunakannya.
  • Usahakan memilih resep masakan yang waktu prosesnya tidak terlalu lama karena anak mudah sekali bosan. Gunakan kreatifitas Anda agar acara memasak ini menyenangkan dan berkesan bagi anak. Biarkan anak bebas bereksplorasi sejauh aman dilakukan.

Sesuaikan tugas memasak di dapur berdasarkan tahapan usia anak. Mulai dari usia 4 tahun anak sudah bisa diajarkan senangnya memasak, sampai anak usia 15 tahun yang sudah mandiri.

(vem/aik)

Untuk Anak Balita Usia 4-5 Tahun

Usia balita 4-5 tahun. Anak usia ini sudah mulai memahami sebab akibat. Mintalah dia berhati-hati saat menggunakan peralatan dapur. Kenalkan peralatan apa saja yang aman dipakainya dan berikan alasannya.Ā  Stimulasi yang bisa diberikan lebih mengarah pada kemampuan kognitif, psikomotorik, dan bahasa. Beberapa tugas di dapur yang bisa dilakukannya adalah:

  • Asah motorik halusnya dengan mendekorasi makananan. Misalnya, mengoleskan mentega atau selai atau menaburkan cokelat atau keju di atas roti atau kue. Ā 
  • Lambungkan kreatifitas dan imajinasinya dengan menghias kue atau makanan lainnya.
  • Latih logika berpikir anak tentang tahapan suatu proses hasil karya dengan mengajaknya membuat adonan kue hingga kue siap disantap.
  • Tambah pengetahuannya tentang makanan sehat dengan memintanya menyebutkan setiap bahan makanan yang digunakan. Hal ini sekaligus akan melatih daya ingatnya.
  • Kenalkan tekstur bahan makanan dengan meminta anak mencampur air dengan terigu dan telur hingga menggulungĀ  adonan. Jangan lupaĀ  ajarkan dia untuk selalu mencuci tangan lebih dulu untuk mengajarkannya tentang kebersihan dan kesehatan dalam memasak.
  • Stimulasi indera perasanya dengan mencoba mencicipi bahan makanan baru.
  • Ajarkan anak kebersihan dengan mencuci buah dan sayur.Ā  Lalu minta dia memisahkan buah dan sayur ke dalam dua wadah yang berbeda. Ini akan melatihnya mengenal buah dan sayur sekaligus belajar mengelompokkan suatu benda.

Untuk Anak Usia 6-10 Tahun

Anak usia 6-10 tahun. Tangan anak sudah bisa lebih terkoordinasi. Keseimbangannya juga sudah lebih baik.Ā  Jadi Anda bisa memberikannya tugas-tugas memasak yang lebih membutuhkan ketrampilan tangan.Ā  Anak juga sudah bisa membaca dan memahami angka. Beberapa tugas di dapur yang bisa dilakukannya adalah:

  • Anak sudah bisa menggunakan pisau kecil dengan tingkat ketajaman yang rendah, tentunya tetap dalam pengawasan Anda. Ajari dia memotong atau mengupas bahan makanan yang mudah.
  • Asah motorik halusnya dengan memetik sayuran.
  • Asah kecerdasan visualnya lewat menghias suatu makanan seperti kue. Ini juga akan membuatnya lebih mengenal warna, arah, ruang dan bentuk.
  • Asah ketrampilannya membaca dan berhitung dengan mengajaknya ikut membaca resep sederhana dan menimbang bahan-bahan makanan.
  • Kenalkan dia dengan berbagai bentuk lewat mencetak adonan kue.
  • Latih indera penciuman dan daya ingat lewat permainan mengenal bumbu-bumbu dapur. Caranya: ambil beberapa bumbu dapur , sebutkan namanya dan minta anak mencium baunya dan mengingat namanya. Setelah itu uji pengetahuan dan daya ingatnya dengan memintanya mengambilkan bumbu yang ingin Anda gunakan dalam memasak.
  • Kenalkan berbagai macam cara mengolah bahan makanan. Seperti bagaimana mengukus dan memanggang makanan dengan cara yang aman tentunya.
  • Ajarkan kebersihan memasak dengan mengumpulkan dan membuah sisa-sisa bahan makanan yang sudah tidak bisa digunakan.

Untuk Anak Usia 11-15 Tahun

Anak usia 11-15 tahun. Usia ini anak sudah mulai mandiri. Kecerdasan motorik maupun visualnya juga lebih berkembang. Anda bisa memberinya tugasĀ  seperti yang orang dewasa lakukan, namun tetap sesuaikan dengan kemampuanya dan perhatikan keamanannya. Beberapa tugas di dapur yang bisa dilakukannya adalah:

  • Pilihkan menu yang lebih banyak membutuhkan bahan makanan dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi.
  • Anak bisa diajarkan untuk mengolah makanan dengan cara menggoreng. Namun tetap di bawah pengawasan Anda.
  • Anak sudah bisa mengiris bawang, memarut keju,Ā  atau melumatkan kentang. Bisa juga ajarkan dia menggunakan blender.
  • Beri dia tantangan membuat hidangan sederhana sendiri dan minta menulis resepnya serta memberi nama hidangan tersebut. Atau ajak dia beli buku resep simple dan ajak dia memprakterkannya. Supaya lebih semangat dalam memasak, Anda bisa mengajaknya belanja peralatan dapurnya sendiri.
  • Dorong kreatifitasnya dengan tantangan mengolah sisa bahan makanan yang masih bisa digunakan dan selalu libatkan anak ketika memilih bahan makanan.
  • Ajari untuk membereskan peralatan dapur setelah memasak termasuk membuang sampah dan mencuci piring. Ā 
  • Untuk meningkatkan rasa percaya dirinya, buatkan playdate di mana anak bisa mengundah teman-temanya untuk mencicipin hidangan buatannya sendiri. Dia pun akan sangat bangga!

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading