Sukses

Parenting

Anak Sering Berbohong? Ini yang Harus Dilakukan Orang Tua

Anak sering ketahuan berbohong? Sering memergoki anak memodifikasi ceritanya dengan berbagai hal yang tak sesuai fakta? Sebagai orang tua, kadang kita dibuat kesal dan langsung memarahi anak yang berbohong. Tapi ternyata ada cara yang lebih baik yang bisa dilakukan untuk mengatasi kebiasaan berbohong anak.

Dilansir dari lifehack.org, Po Bronson dan Ashley Merryman dalam bukunya Nuture Shock: New Thinking about Childrenmenyebutkan bahwa 98% anak tahu kalau berbohong itu tidak boleh tapi tetap saja 98% dari mereka itu berbohong pada orang tuanya. Alasan anak berbohong itu pun beragam dan dipengaruhi oleh banyak faktor.

Anak Berbohong Bisa karena Berbagai Alasan

Salah satu penyebab anak berbohong adalah karena mereka  meniru orang tuanya. Saat melihat orang tua berbohong, anak akan langsung mendapat pemahaman kalau berbohong merupakan hal yang biasa dan bisa dilakukan. Anak juga bisa berbohong ketika mereka takut mengecewakan orang tua. Selain itu, anak bisa berbohong karena takut dihukum. Mereka akan melakukan berbagai macam cara untuk untuk menghindari hukuman atau risiko. Salah satu alasan lain yang membuat anak berbohong meski ia tahu kalau berbohong itu tidak baik adalah karena ingin melindungi seseorang.

Terlalu sering berbohong, anak akan mudah merasa stres atau tertekan. Kebiasaan ini bahkan bisa mempengaruhi kehidupannya saat dewasa nanti, seperti tumbuh menjadi orang yang mudah selingkuh atau melakukan tipu muslihat.

Tips Mengatasi Kebiasaan Berbohong Anak

Sebagai orang tua kita juga punya tanggung jawab untuk memastikan tumbuh kembang anak berlangsung dengan baik. Cara pertamanya adalah menjadi panutan (role model)yang baik untuk anak. Kalau tak mau anak jadi pembohong, kita sebagai orang tua juga jangan membiasakan diri berbohong.

1. Beri penjelasan bahwa bohong itu tidak baik

Ajak anak untuk mengobrol empat mata. Beri penjelasan dan pemahaman yang jelas bahwa berbohong itu tidak baik. Jelaskan juga dampak buruknya bila terus berbohong.

2. Bangun rasa percaya

Saat anak sudah memiliki rasa percaya pada orang tua, dia akan lebih mudah mengendalikan dirinya untuk tidak gampang berbohong. Kita perlu mengajak anak berkomunikasi dengan nyaman dan terbuka. Bahkan kalau bisa bangun hubungan layaknya sahabat biar terasa lebih dekat.

3. Jangan keburu menghukumnya

Ketika anak berbohong pasti ada alasannya. Jangan keburu ngomel atau memarahinya. Bahkan sebaiknya bantu anak untuk bisa berkata jujur dan kita janji padanya untuk tidak langsung marah. Saat anak sudah mau jujur, berikan pujian dan berterima kasihlah padanya karena sudah jujur.

4. Dinginkan emosi sebelum mengajaknya bicara

Kalau emosi masih negatif atau marah, obrolan nggak akan berlangsung dengan baik. Ketika anak ketahuan berbohong, jangan langsung marah dan menghakiminya sementara emosi kita sedang stabil. Tenangkan diri dulu baru ajak dia berbicara.

5. Tanyakan hal yang tak bisa dielak

Misalnya, daripada melontarkan pertanyaan, "Ini kamu ya yang mecahin vas bunganya?" coba ganti dengan pertanyaan, "Wah, vas bunganya pecah. Apa yang harus kita lakukan sekarang?" Lontarkan pertanyaan-pertanyaan yang tak bisa dielak atau malah memancingnya untuk berbohong.

Kita juga perlu memahami bahwa setiap orang bisa berbuat kesalahan. Selalu bantu anak untuk memahami bahwa berbohong bukan lah solusi untuk masalah apapun. Kejujuran tetaplah yang paling penting di berbagai situasi.

(vem/nda)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading