Sukses

Parenting

FYI Ladies, Begini Fase Perubahan Anak Laki-Laki di Masa Puber

Jadi seorang ibu dengan anak laki-laki, bakal merasakan pilu dan bahagia bersamaan untuk pertama kalinya saat momen khitan. Kemarin pagi, saya duduk di sampingnya, jagoan saya yang kini sudah berusia 10 tahun, tak berjarak sejengkal pun. Dia menggenggam erat tangan saya, seolah meminta kekuatan dan tak ingin saya beranjak dari sana.

Sudah beberapa bulan belakangan anak laki-laki saya minta dikhitan, karena memang teman-teman sekelasnnya, yang rata-rata berusia setahun lebih tua darinya, sudah pada melewati fase itu. Sebagai ibu, saya pun mengatur waktu agar jika dia khitan nantinya, tak akan bentrok dengan jadwal sekolah. Makal liburan kenaikan kelas adalah yang paling masuk akal.

Namun rupanya si bocah sudah tak tahan ingin pamer juga pada teman-temannya bahwa dia sudah dikhitan. Apa boleh buat, kami terpaksa membuat long weekend sendiri untuk momen ini. Kamis dieksekusi, Jumat dan Sabtu terpaksa harus izin tak masuk sekolah. Untungnya Senin sampai Rabu depannya dia libur karena kakak kelas pada ujian kelulusan.

Well, kembali ke soal momen pilu dan bahagia. Bagaimana tidak, saat dokter mulai menganestesi dan lalu membedah bagian vital anak laki-laki kita, melihatnya berdarah-darah tentu sungguh sangat memilukan. Bisa bayangkan bagaimana rasa sakitnya setelah bius habis nantinya? Ngilu yang bakal dirasakannya, pasti tak sebanding dengan ngilu hati kita.

Di sisi lain, rasa bahagia pun menyerual di sela-sela pilu. Bahagia karena si bocah sudah beranjak remaja setelah ini. Dia bakal makin besar, dan makin bisa diandalkan. Dia bakal jadi guardian untuk sang ibu, menggantikan posisi ayah jika diperlukan. Yap! Anak laki-laki kita sudah melewati satu fase penting dalam hidupnya, salah satu prestige-nya.

Nah, jika ladies adalah ibu dengan anak laki-laki yang mulai memasuki usia di mana dia bakal menuntut untuk dikhitan, tentu perlu juga tahu, seperti apa sih perubahan yang bakal terjadi pada mereka setelahnya. Meski masa puber bisa saja terjadi sebelum proses khitan, pada umumnya hal-hal berikut ini dialami oleh anak laki-laki yang memasuki usia 10 tahun.

1. Perubahan Suara

Di masa-masa puber, suara anak laki-laki yang tadinya nyaring bakal pelan-pelan berubah jadi lebih berat. Seiring pertumbuhannya, larynx dan pita suara anak laki-laki juga ikut tumbuh. Dan di akhir masa puber, suara mereka bakal lebih macho!

2. Mimpi Basah

Meski tidak mengalami mimpi di malam hari saat tidur, namun cairan semen dan sperma tetap akan keluar di malam atau pagi hari. Jika baru pertama kali mengalaminya, si bocah bakal bingung karena bangun dalam keadaan celana dalam basah dan lengket.

3. Ereksi

Secara spontan, tanpa ada rangsangan, dan sangat tak terduga, anak laki-laki kita bakal mengalami ereksi di fase puber ini. Jelaskan saja pada mereka bahwa hal ini memang normal, menandakan organ seksual mereka sudah matang. Seiring waktu, hal ini bakal berkurang perlahan kok.

4. Tumbuh Jerawat

Di masa puber, tak hanya anak perempuan, tapi anak laki-laki pun bakal mengalami perubahan kondisi kulit. Wajah mereka bakal lebih berminyak, dan tumbuh jerawat jika produksi minyak tersebut berlebih. Minta padanya untuk tetap menjaga kebersiha kulitnya, agar jerawat tidak berlebih.

5. Tubuh Makin Besar

Bukan! Bukan makin besar seperti yang terjadi pada bayi saat beranjak menjadi balita dan anak-anak, di masa puber ini anak badan laki-laki bakal makin terbentuk setelah melewati dua tahun masa puber. Kaki dan tangan mereka akan tumbuh lebih cepat dari bagian tubuh lainnya.

Ladies tak perlu panik jika anak laki-lakinya mulai mengalami perubahan-perubahan ini. Tetap pantau tumbuh kembangnya, hingga dia sudah benar-benar bisa mengurus dirinya sendiri. Masa puber ini adalah masa di mana orang tua harus ekstra hati-hati dan siap-siap menerima pertanyaan beruntun dari sang anak.

(vem/dew)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading