Sukses

Parenting

Risiko Bayi Tabung

Ladies, apakah Anda mengenal sebuah proses kelahiran yang berbeda dengan kelahiran alami yang sering dikenal dengan bayi tabung? Ya, bayi tabung memang sekarang sudah mulai dikenal oleh beberapa orang sebagai cara lain untuk memiliki momongan. Namun Ladies, ternyata proses ini juga memiliki risiko yang bisa terjadi pada bayi Anda nanti.

Menurut mayoclinic.com, beberapa resiko yang bisa terjadi jika Anda melakukan bayi tabung, seperti:

1. Kelahiran Kembar
Bayi tabung meningkatkan risiko kelahiran kembar jika lebih dari satu embrio yang ditanamkan dalam rahim Anda. Sebuah kehamilan dengan kelahiran kembar membawa risiko yang lebih tinggi pada awal persalinan dan risiko bayi terlahir dengan berat badan rendah daripada kehamilan tunggal.

2. Kelahiran Prematur
Risiko ini adalah yang sering terjadi pada beberapa kasus bayi tabung. Dampaknya akan terjadi pada bayi Anda nanti setelah kelahiran karena perkembangan dalam rahim terjadi terlalu singkat.

3. Sindrom hiperstimulasi ovarium
Penggunaan suntikan obat kesuburan, seperti human chorionic gonadotropin (HCG), untuk menginduksi ovulasi dapat menyebabkan sindrom hiperstimulasi ovarium, dimana ovarium Anda menjadi bengkak dan nyeri. TAnda dan gejala biasanya berlangsung seminggu, seperti nyeri ringan perut, kembung, mual, muntah dan diare. Beberapa gejala yang biasanya timbul karena hiperstimulasi ovarium juga dapat menyebabkan kenaikan berat badan yang cepat dan sesak napas.

4. Keguguran
Tingkat keguguran bagi wanita yang hamil menggunakan program bayi tabung dengan embrio segar mirip dengan perempuan yang hamil secara alami, sekitar 15 sampai 20 persen. Penggunaan jarum aspirasi untuk mengumpulkan telur mungkin bisa menyebabkan perdarahan, infeksi, atau kerusakan pada usus, kandung kemih atau pembuluh darah.

Oleh: Lucky Kresna Putra

(vem/rsk)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading