Sukses

Parenting

Kenali Bahaya Kehamilan Ektopik dan Gejalanya, Ladies!

Saat merencanakan kehamilan, salah satu hal yang pasti diharapkan pasangan suami-istri adalah kehamilan normal dan sehat. Namun ketika hamil, ada beberapa masalah kehamilan yang mungkin bisa dialami wanita, salah satunya adalah kehamilan ektopik.

Dilansir dari Webmd.com, kehamilan ektopik adalah kondisi kehamilan yang tidak terjadi di rahim, biasanya di area tuba falopii. Selain tuba falopii, beberapa area yang sering menjadi tempat kehamilan ektopik seperti rongga perut, ovarium, serta leher rahim atau serviks.

Untuk proses kehamilan normal, ketika mendapat pembuahan dari sperma, sel telur bertahan di tuba falopii selama tiga hari sebelum pada akhirnya akan turun ke rahim dan embrio akan dipelihara di dalam rahim. Namun ketika sel telur dibuahi dan tidak berkembang di dalam rahim, maka kehamilan seperti ini disebut kehamilan ektopik.

Gejala kehamilan ektopik bisa dirasakan sekitar beberapa minggu pertama kehamilan. Ini gejala yang bisa ditandai.

  • Pendarahan ringan yang keluar dari vagina dan rasa sakit di area panggul
  • Mual dan muntah disertai rasa sakit atau nyeri
  • Kram parah pada area perut
  • Rasa sakit di salah satu bagian tubuh

Pusing, pening dan tubuh lemah

Rasa sakit di bahu, leher dan dubur

Risiko bahaya jika kehamilan ektopik berkembang di area selain rahim, misalnya tuba falopii, adalah pecahnya rongga tuba falopii, sehingga harus segera diangkat. Rasa sakit ini akan berlangsung lama dan jangan menunggu lama untuk segera memeriksakan diri ke dokter jika gejala-gejala di atas kamu rasakan, ladies.

(vem/feb)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading