Sukses

Parenting

Tubuhku Memang Gendut, Tapi Tolong Jangan Memvonisku Nggak Bisa Punya Anak

Kisah sahabat Vemale yang diikutsertakan dalam Lomba My Body My Pride ini mewakili suara hati para wanita yang sedang menantikan hadirnya momongan. Tak mudah menghadapi omongan orang tapi bagaimana pun hanya kita yang bisa menguatkan diri.

***

Sejak kecil aku memang sudah memiliki tubuh yang gemuk. Karena kedua orangtuaku juga memiliki tubuh yang cukup gemuk, maka tidak heran jika aku bertubuh gemuk. Bisa dibilang ada faktor keturunan.

Ketika aku masih duduk di sekolah dasar aku sempat dijuluki “Sumpel Boom” karena badanku yang gempal, memiliki (maaf) bokong yang besar dan rambut yang selalu pendek. Bisa dibayangkan badanku saat itu yang bulat ibarat bola.

Sampai aku lulus SMA aku masih bertubuh gemuk, berlanjut hingga kuliah. Menjadi bahan olokan sudah pasti dan aku sudah biasa saja karena tubuh gendutku. Karena memang kenyataannya aku gendut. Bahkan sampai kerja pun masih gendut, memang aku kayaknya nggak bisa kurus kali ya.

Olokan atau ejekan paling menyakitkan adalah ketika aku sudah bekerja. Jadi aku sekarang sudah menikah kurang lebih 4 tahun. Sejak menikah sampai saat ini tubuhku tambah gendut lagi, kira-kira aku naik 20 kg setelah menikah. Bayangkan betapa suburnya badanku. Namun sayangnya sampai saat ini aku belum memiliki anak.

Aku juga ingin segera punya anak./Copyright pixabay.com

Pernah suatu ketika aku bersama salah seorang teman kantorku yang berasal dari bagian yang berbeda. Kami sedang mengobrol dengan beberapa teman. Salah satu topik obrolannya adalah membicarakan tentang berat badan. Biasa wanita kalau sedang ngobrol tentang berat badan bisa merembet kemana-mana.

Yang tak kusangka, tiba-tiba temanku itu nyeletuk dan mengeluarkan kata-kata pedas yang ditujukan padaku, “Nah iya kono nggak iso duwe anak, lah wong awake kebak lemak, dadine rahime ketutupan lemak yo ra iso dibuahi (baca: nah iya kamu nggak bisa punya anak, tubuh aja penuh lemak, jadinya rahimnya tertutup lemak nggak bisa dibuahi)."

Aku syok! Tak menyangka kata-kata itu keluar dari mulutnya. Aku pun hanya bisa diam dan tersenyum. Walaupun bibir tersenyum tapi rasanya aku menelan pil pahit. Seperti inikah nasib jadi orang gendut sehingga divonis nggak bisa punya anak? Sedangkan ada beberapa temanku yang juga bertubuh gendut tetapi mereka bisa punya anak. Kecewa dan tersinggung atas perkataan temanku itu? Iya pasti. Tapi aku berusaha sabar, dan aku tidak menyalahkan Tuhan karena memberiku tubuh gendut dan belum mempercayaiku untuk memiliki anak.

Tubuh yang kita miliki adalah anugerah, buat apa kalau punya tubuh kurus tapi sakit-sakitan. Dan yang memiliki tubuh gendut pun belum tentu sakit, jadi bersyukurlah dengan apa yang kita miliki. Tubuh kurus atau gendut yang penting kita sehat dan bisa berbuat baik untuk orang lain dan bukan menyakiti orang lain.


 




(vem/nda)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading