Sukses

Parenting

PPCM, Penyakit Misterius yang Wajib Diwaspadai Ibu Hamil

Memiliki seorang bayi adalah saat yang paling membahagiakan ya, Mom. Tapi, momen indah itu bisa berubah menjadi mimpi buruk akibat terjadinya komplikasi kehamilan atau persalinan. Mom mungkin sudah sangat mengenal eklampsia, placenta previa, dan sebagainya. Tapi, pernahkah Mom mendengar peripartum cardiomyopathy (ppcm)? Penyakit ini adalah penyakit misterius yang terjadi pada ibu hamil dan melahirkan, karena bisa tiba-tiba muncul tanpa disadari dan sampai sekarang penyebabnya belum diketahui.

Penyakit ppcmadalah gangguan pada otot jantung sehingga kekuatannya untuk memompa darah berkurang. Penyakit ini bisa muncul di kehamilan trimester ke-3 sampai 5 bulan pasca melahirkan.

Gejalanya berupa batuk parah, sakit kepala atau pingsan, sesak nafas terutama saat berbaring, nyeri dada, detak jantung tidak beraturan, dan bengkak pada tangan dan kaki.

Sekilas, gejala tersebut tidak ada bedanya dengan apa yang dirasakan oleh ibu hamil pada umumnya ya, Mom. Itu sebabnya, banyak ibu hamil yang mengabaikannya, padahal sebenarnya jantungnya sedang bermasalah.

Untuk memastikannya, ada baiknya Mom segera memeriksakan diri ke dokter spesialis jantung jika merasakan gejala-gejala tersebut. Dokter akan melakukan pemeriksaaan X-ray (jika memungkinkan) dan USG jantung atau echocardiography untuk mengukur ejection fraction (EF),yaitu persentase darah yang dipompa ke luar oleh jantung dalam setiap denyut.  

Pada jantung yang normal, besarnya EF adalah 52%-77%, sedangkan pada penderita ppcmEF-nya turun di bawah 40%. Dari pemeriksaan X-ray akan terlihat jantung sebelah kiri mengalami pembengkakan dan paru-paru terisi cairan.

Karena menyerang jantung, penyakit ini bisa mengancam nyawa jika tidak segera ditangani dengan tepat. Tapi, jangan panik, penyakit ini bisa disembuhkan. Kuncinya, Mom harus menjalani terapi sesuai anjuran dokter, minum obat secara teratur, membatasi asupan cairan, kontrol secara rutin, dan istirahat yang cukup. Tapi, Mom harus bersabar karena dibutuhkan waktu 6 bulan hingga 1 tahun sampai fungsi pompa jantung kembali pulih. Jika setelah 6 bulan EF kembali normal, pasien dinyatakan sembuh. Namun, jika EF tetap berada di bawah 40%, artinya terjadi gagal jantung permanen.

Ibu hamil yang pernah menderita ppcm boleh hamil lagi jika setelah pengobatan fungsi jantungnya kembali normal, namun harus dipantau ketat oleh dokter jantung. Sedangkan jika jantung tidak kembali normal, mom dilarang hamil lagi karena ppcm bisa kembali terulang.

Demikianlah informasi seputar penyakit ppcmyang perlu Mom waspadai agar kehamilan dan persalinannya berjalan lancar. Semoga bermanfaat, ya.

*Artikel ini ditulis oleh Kartika Susilowati, ibu 3 anak yang tinggal di Bogor dan pemilik blog www.bigheartmom.wordpress.com

(vem/nda)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading