Sukses

Lifestyle

Ukur Tingkat Workaholic Anda di Sini!

Vemale.com - Pekerja keras dan pantang menyerah untuk membangun karir bukan hal yang salah, bahkan sangat dianjurkan bila passion Anda memang di sana. Sayangnya, ada beberapa orang yang terlalu gila kerja (terkenal dengan istilah workaholic), sehingga seolah hidupnya habis hanya untuk bekerja dan melupakan kesehatan diri sendiri dan jarang merespon kehadiran orang-orang di sekelilingnya.

Apakah Anda merasa sebagai workaholic atau bahkan tidak sadar bahwa Anda sedang terjangkiti virus workaholic? Mari ukur seberapa parah tingkat workaholic Anda memakai Bergen Work Addiction Scale.

"Dengan menguji diri terhadap skala, seorang pegawai dapat menentukan derajat mereka terhadap kecanduan kerja, sepertiĀ  tidak kecanduan, agak kecanduan atau gila kerja (workaholic)," kata pemimpin peneliti Cecilie Schou Andreassen dari Fakultas Psikologi dari University of Bergen Andreassen, seperti dilansir newsmaxhealth.

Ambil selembar kertas dan silahkan jawab pertanyaan ini mengenai kebiasaan kerja dengan skala:

  • Tidak pernah
  • Jarang
  • Kadang-Kadang
  • Sering
  • Selalu

Pertanyaan:

  1. Anda selalu memikirkan bahwa Anda seharusnya memiliki lebih banyak waktu untuk bekerja.
  2. Anda menghabiskan lebih banyak waktu untuk bekerja daripada yang seharusnya.
  3. Anda bekerja untuk mengurangi rasa bersalah, tak berdaya, cemas dan depresi.
  4. Banyak orang yang memberitahu Anda untuk mengurangi ritme kerja, tetapi Anda tidak mendengarkan mereka.
  5. Anda stres jika dilarang bekerja
  6. Anda mulai meninggalkan hobi, aktivitas untuk bersantai/rekreasi dan olahraga karena pekerjaan Anda.
  7. Terlalu banyak pekerjaan yang harus Anda tangani, sehingga berakibat negatif pada kesehatan Anda.

Menurut para peneliti, jika Anda menjawab sering atau selalu setidaknya pada empat pertanyaan di atas, Anda dalam zona bahaya.

"Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa kecanduan kerja telah dikaitkan dengan insomnia, masalah kesehatan, kelelahan, dan stres, serta menciptakan konflik antara rekan kerja dan kehidupan keluarga," kata Schou Andreassen dalam sebuah pernyataan.

Efek bagi kesehatan tak main-main bagi mereka yang workaholic. Selain menderita tingginya tingkat depresi, kecemasan, dan gejala psikosomatis seperti sakit perut dan sakit kepala adalah langganan mereka. Yang mengkhawatirkan, para workaholic adalah kandidat utama untuk penyakit jantung, menurut penelitian.

Pencapaian berupa karir yang sukses dan mengerjakan pekerjaan dengan baik memang tak dilarang, dan sebagai rasa terima kasih, sudah selayaknya tubuh Anda juga diberi kemanjaan dan perhatian. Tidur cukup, makan tepat waktu dengan nutrisi yang sehat, olahraga dan berlibur sudah sepantasnya Anda berikan pada tubuh Anda. Apa gunanya karir cemerlang tetapi kesehatan Anda berada pada kondisi mengkhawatirkan? Dan jangan lupa, di sela-sela tumpukan pekerjaan Anda, pasti ada orang-orang yang rindu atau mendoakan Anda setiap saat, tak ada salahnya menghubungi atau mengunjungi mereka bukan?

(vem/yel)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

    What's On Fimela
    Loading