Sukses

Lifestyle

Dulu Merampok dan Membunuh, Sekarang Pria-Pria Ini Merajut Pakaian

Apa bayangan Anda pada penjara pria? Isinya mengerikan, para penjahat. Di Indonesia sudah jadi berita biasa bahwa isi penjara adalah tempat kumuh, kotor, bahkan tahanan bisa melakukan transaksi narkoba di sana. Tetapi di negara Brazil, para tahanan pria diajarkan keterampilan yang luar biasa, bahkan dipercaya sebuah label pakaian mewah untuk membuat rajutan dengan harga super mahal.

Hasil rajutan mereka berkualitas tinggi (c) reuters

Tangan para tahanan pria ini dihiasi tato, wajah cukup menyeramkan, mereka pernah melakukan kejahatan, mulai dari merampok hingga membunuh. Tapi jangan menghakimi mereka terlebih dahulu, karena mereka punya keterampilan yang luar biasa, merajut. Pekerjaan yang identik dengan wanita ini bisa dikerjakan sangat baik oleh para tahanan pria di penjara Arisvaldo de Campos Pires, Brazil.

Para tahanan pria tidak sekedar merajut, mereka merajut dan bekerja untuk label pakaian Doiselles, sebuah merek fashion mewah dengan harga selangit. Dengan harga sangat mahal, sudah pasti pakaian rajut yang diproduksi harus sangat rapi, berkualitas tinggi tanpa cacat sedikit pun. Para tahanan ini bekerja dengan standar kualitas ketat dan diawasi langsung oleh pihak Doiselles.

Penjagaan ketat tetap dilakukan saat Raquel Guimaraes datang (c) reuters

Proyek ini diberi nama Flor de Lotus (Bunga Teratai), yaitu proyek yang ditujukan agar para tahanan dapat memiliki keterampilan selama menjalani masa hukuman. Mereka juga dibayar, sehingga saat keluar dari penjara, mereka punya keterampilan yang menjual sekaligus uang dari hasil kerja mereka selama di penjara, dilansir dari situs Dailymail.co.uk.

Raquel Guimaraes, seorang desainer pakaian mengatakan, "Mereka mampu melakukan pekerjaan apapun dengan hasil yang sangat baik," demikian pujinya. Pihak Doiselles mengaku bekerjasama dengan para narapidana karena kesulitan mencari orang yang bisa merajut dengan hasil yang sangat berkualitas.

Seorang tahanan dan Raquel mendiskusikan model pakaian (c) reuters

Para tahanan bekerja merajut tanpa paksaan, sebanyak 100 narapidana berpartisipasi dan sudah melalui latihan merajut selama 4 tahun. Sebuah bukti bahwa pekerjaan mereka bukan pekerjaan ringan, karena kualitas rajutan mereka dinilai, hanya yang terbaik yang bisa bekerja untuk label Doiselles.

Mantan narapidana penjara bernama Celio Tavares mengatakan bahwa keterampilan ini bisa membuat mereka mencari pekerjaan dengan mudah setelah bebas.

Sebuah langkah yang jitu, merajut adalah media untuk melatih kesabaran, fokus dan menghasilkan sisi indah dalam pakaian. Semoga saja keterampilan ini membuat kehidupan para narapidana semakin baik saat sudah bebas.

(vem/yel)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading