Sukses

Lifestyle

Kamu Adalah Wanita Yang Cantik, Menikahlah Denganku

Oleh: Vika Rosmana

Hai Vemale, kisah ini adalah kisah sepupuku dan sudah diizinkan oleh mereka untuk dibagi di sini. Menurutku kisah mereka sangat menyentuh, semoga menjadi inspirasi.

Aku punya sepupu perempuan, panggilannya Anna. Kisah ini terjadi beberapa tahun yang lalu, saat Anna masih kuliah. Waktu itu sepupuku menjalin hubungan dengan seorang tentara yang bergabung dengan pasukan yang dikirim ke negara lain yang sedang mengalami konflik, sekitar tahun 2008.

Waktu itu mereka menjalin hubungan jauh dengan komunikasi yang sangat sulit. Anna pernah mengatakan bahwa kekasihnya, namanya Johan adalah pria yang setia. Sepupuku selalu berdoa agar saat kembali ke Indonesia, Johan dalam kondisi selamat dan tidak kekurangan apapun. Aku pun mengenal pria itu, dan menurutku, mereka adalah pasangan serasi.

Takdir siapa yang tahu, di masa penantian hingga Johan kembali ke Indonesia, Anna mengalami kecelakaan. Nyawa sepupuku terselamatkan, tetapi wajahnya mendapat banyak jahitan. Bekas jahitan itu membekas, dokter mengatakan bahwa bekas itu memang bisa hilang, tetapi harus melalui bedah kecantikan. Orang tua Anna bukanlah keluarga kaya, sehingga sepupuku tidak meminta untuk melakukan bedah plastik.

"Nyawaku selamat, aku bersyukur. Tidak perlulah orang tuaku sampai hutang di sana sini demi wajahku," begitu katanya, aku ingat sekali.

(vem/yel)

Kamu boleh meninggalkanku..

Wanita mana yang hatinya tidak hancur jika ada bekas luka panjang di wajahnya? Aku tahu hati Anna hancur. Dia bahkan tidak pernah lagi mengirimkan foto terbarunya pada Johan. Dia selalu mengatakan bahwa wajahnya sekarang jelek, dan tidak apa-apa jika Johan melepaskan dirinya, dia ikhlas. Karena masih di daerah konflik, Johan tetap pada pendiriannya untuk bertahan.

Hingga dua tahun kemudian, Johan pulang dari tugasnya. Dia datang mengunjungi rumah Anna. Waktu itu Anna sengaja tidak datang ke bandara, tidak mau membuat Johan takut katanya. Aku sebagai sepupu merasakan perihnya hati Anna saat itu, tetapi aku menguatkannya. Aku sebenarnya 50:50, aku percaya Johan bukan pria yang hanya melihat penampilan fisik semata, tetapi hati pria siapa yang tahu.

Singkat cerita, saat Johan bertemu dengan Anna dan orang tuanya, dia memang sedikit kaget melihat bekas jahitan panjang dari pipi hingga mendekati dagu Anna. Tetapi hanya sebentar saja, karena Johan langsung memeluk sepupuku dan mengatakan betapa rindunya dia pada Anna.

Saat itu, aku tidak bersama mereka, jadi aku hanya mendengar cerita ini dari Anna. Sekali lagi, sepupuku mengatakan bahwa tidak apa-apa jika Johan memutuskan hubungan mereka, karena Anna tidak lagi memiliki kecantikan seperti saat dia bertemu pertama kali dengan Johan.

Kamu wanita yang cantik..

Di luar dugaan, Johan mengatakan bahwa tidak ada yang berubah dari Anna. Dia tetap wanita yang cantik, apapun yang terjadi pada wajahnya. Di saat yang sama, Johan justru melamar sepupuku di depan kedua orang tua Anna. Johan bilang, suasana perang membuatnya tidak ingin kehilangan orang-orang yang dia cintai. Sehingga rencana melamar Anna sudah dia pikirkan jauh hari sebelum kecelakaan itu terjadi. "Kamu adalah wanita yang cantik, menikahlah denganku.."

Anna menangis saat menceritakan lamaran itu. Mungkin kalimat itu terdengar sangat gombal, tetapi di posisi Anna, kalimat itu menjadi kekuatan tersendiri. Aku lega dan sangat bahagia mendengar berita tersebut. Anna pantas mendapatkannya, dia wanita baik yang sangat tegar, sayang dengan orang tuanya, dan tidak ingin merepotkan siapapun. Pernikahan mereka diadakan di akhir tahun 2011. Pesta pernikahan sederhana tetapi menjadi langkah yang besar bagi Anna dan Johan.

Bagiku, kisah ini adalah bukti bahwa kecantikan yang sesungguhnya ada di dalam hati. Seorang wanita akan semakin cantik dengan kehadiran pria yang mencintainya. Seorang pria sekuat apapun, dia butuh seorang wanita untuk melengkapi hidupnya.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading