Sukses

Lifestyle

Tetap Jual Asinan Hingga Usia Senja, Semua Demi 9 Anaknya

Seorang bapak akan melakukan apa saja untuk menafkahi keluarga dan membiayai kebutuhan semua anak-anaknya. Rasa capek dan lelah pun akan diabaikan selama bisa mencukupi kebutuhan keluarga. Seperti kisah bapak yang satu ini.

Ia biasa disapa dengan nama Pak Udin. Setiap hari ia mendorong gerobaknya menjajakan dagangan asinan Bogor yang segar. Ada berbagai jenis buah dalam asinan jualannya. Mulai dari mangga muda, jambu air, pepaya, kedondong, bengkoang, pala serta nanas. Disajikan dengan kuah cuka yang asam, manis, dan pedas, serta ditaburi dengan kacang goreng, asinan Bogor Pak Udin sangat segar. Apalagi jika dinikmati saat cuaca sedang panas, menikmati asinan Bogor pasti lebih nikmat terasa.

Asinan bisa dibilang masih "saudaraan" dengan rujak. Hanya saja bedanya, bahan rujak disajikan fresh, sedangkan bahan asinan disajikan dalam situasi sudah diasinkan atau dijadikan acar. Jenis asinan pun beragam seperti asinan Betawi serta asinan Bogor. Pak Udin menjual satu porsi asinannya dengan harga 15 ribu rupiah saja. Selain asinan buah juga ada asinan sayur yang dibuat sendiri oleh Pak Udin dan sang istri tercinta.

Foto: copyright Vemale/Anisha Saktian Putri

Sudah puluhan tahun Pak Udin mencari rezeki dengan menjual asinan Bogor. Tepatnya sudah sejak tahun 1963 lalu. Dari usaha tersebut ia dapat membiayai sembilan anaknya bersekolah serta memenuhi kebutuhannya sehari-hari.

"Dari dulu sudah jualan asinan, nggak pernah coba jualan atau ganti profesi lain. Walau penghasilannya tidak tentu tapi alhamdulilah cukup buat keluarga," ujarnya saat ditemui tim Vemale.

Di usia senjanya Pak Udin tetap berjualan. Di usianya yang sudah 69 tahun ini ia masih harus membiayai sekolah tiga anaknya. "Saya masih ada tanggungan menyekolahkan anak jadi di umur segini saya masih jualan padahal kalau dibilang capek, saya memang sudah capek tapi kalau untuk anak apa saja harus dikerjakan yang penting halal," tuturnya sambil tersenyum.

Saat berdagang pun bapak Udin banyak sekali menemui kendala seperti harus berhati-hati terhadap Satpol PP, serta cuaca yang tak menentu, apalagi ia menjual makanan yang tidak tahan lama jadi harus benar-benar putar otak untuk bisa membuatnya laku dalam waktu singkat. Namun ia selalu berpikir positif terhadap pekerjaannya, karena setiap pekerjaan memiliki risikonya masing-masing.

"Sekarang Satpol PP lagi sering datang jadi saya harus kejar-kejaran sama Satpol PP. Tapi saya berdagang jadi banyak hiburan karena bertemu banyak orang," ucap Pak Udin. Ia pun memiliki harapan yang tak muluk-muluk. Ia hanya berharap agar dagangannya selalu ramai agar dapat membiayai sekolah dan dapur tetap ngebul.

Kita doakan yang terbaik untuk Pak Udin sekeluarga, ya Ladies. Semoga mereka selalu dilimpahi kebahagiaan dan kesehatan selalu.

(vem/asp/nda)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading