Sukses

Lifestyle

L’Oréal-UNESCO For Women in Science Merayakan 15 Tahun Pemberdayaan Perempuan Peneliti

Dalam sebuah program yang berlangsung selama 3 hari, L’Oréal, perusahaan yang berakar pada sains, bekerjasama dengan UNESCO merayakan 15 tahun program “For Women in Science” (FWIS). Sejak tahun 1998, FWIS telah memberikan penghargaan kepada lebih dari 1.600 wanita yang berasal lebih dari 100 negara, dan dalam sebuah acara malam anugerah di Universitas Sorbonne pada malam hari ini, kembali 15 perempuan peneliti muda dari seluruh dunia menerima penghargaan FWIS International Fellowship, termasuk diantaranya adalah Sri Fatmawati, seorang  perempuan peneliti dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Dengan demikian, Sri Fatmawati menjadi salah satu dari empat srikandi perempuan peneliti  Indonesia yang telah diakui secara internasional oleh FWIS.

Beberapa acara utama dari Program L’Oréal-UNESCO FWIS yang berlangsung selama 3 hari di berbagai lokasi ikonik di Paris tersebut meliputi acara Science Forum (forum sains) di Paris Observatory dimana ke-15 peraih FWIS International Fellowship mempresentasikan proyek riset mereka, dan turut dihadiri oleh Claudie Haigneré, mantan menteri, astronot dan ketua Universcience; Dinner Debate (debat santap malam) yang menghadirkan 8 FWIS Laureate terdahulu dan akan dibuka oleh Menteri Prancis untuk Hak Kaum Perempuan, Najat Vallaud-Belkacem; serta Awards Ceremony (malam penganugerahan) L’Oréal-UNESCO FWIS 2013 di Universitas Sorbonne yang akan turut dihadiri oleh Irina Bokova, Direktur Jenderal UNESCO, dan Jean-Paul Agon, Chairman dan CEO dari L’Oréal dan Ketua dari L’Oréal Foundation.

“Menjadi FWIS International fellow merupakan sebuah kehormatan bagi saya. Program FWIS Internasional mendorong para perempuan peneliti muda Indonesia seperti saya untuk terus memajukan sains. Semoga penelitian saya dapat memberikan kontribusi penting untuk mengobati penyakit berbahaya yang sering terjadi di Indonesia”, Sri Fatmawati, S.Si, M.Sc, Ph.D, pemenang L’Oréal-UNESCO International Fellowship 2013.

Penelitian pasca sarjana Sri Fatmawati, baik di Indonesia maupun Jepang berfokus pada analisa potensi medis dari zat-zat alami yang berasal dari tumbuhan dan jamur, terutama yang digunakan dalam obat-obatan herbal. Riset yang digunakan untuk program FWIS adalah penelitian yang berdasarkan pada spons yang dapat digunakan untuk menyembuhkan berbagai penyakit seperti malaria, infeksi, kanker dan Alzheimer yang merupakan penyakit yang sering ditemukan di berbagai belahan dunia.

Sri Fatmawati dari Indonesia menjadi salah satu penerima penghargaan tahun 2013

Sri Fatmawati diberikan kesempatan melanjutkan penelitiannya di Institute of Natural Products Chemistry National Center for Scientific Research (CNRS) di Gif-sur-Yvette, Perancis dan kemudian akan dilanjutkan dengan kolaborasi penelitian jangka panjang dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya.

Setiap tahunnya, program L’Oréal-UNESCO FWIS memberikan penghargaan kepada 15 perempuan peneliti yang memiliki pendidikan tingkat doktoral atau postdoktoral, dengan fellowship (beasiswa) untuk meningkatkan keahlian mereka di institusi terkemuka di seluruh dunia. Masing-masing fellowship tersebut bernilai US$ 40.000 dan diberikan untuk jangka waktu hingga 2 tahun untuk proyek yang dikerjakan di luar negara asal mereka.

“Pada perayaannya yang ke-15 tahun, program L’Oréal-UNESCO FWIS telah berkembang menjadi sebuah program yang diakui secara global, yang memberikan visibilitas, suara publik dan dukungan bagi para peneliti perempuan. FWIS merupakan sumber motivasi dan inspirasi bagi para peneliti muda masa kini untuk membuat perubahan dunia di masa mendatang,” ujar Vismay Sharma, President Director, PT. L’Oréal  Indonesia.

“Menurut PBB, secara keseluruhan, di Asia hanya terdapat 18 persen ilmuwan wanita. Kerjasama antara L’Oréal dan UNESCO dibentuk untuk memusatkan perhatian pada ketidakseimbangan pria dan wanita dalam sains dengan tidak hanya memberikan pengakuan bagi para  perempuan peneliti yang berbakat, namun juga dukungan finansial dan forum publik untuk berbicara serta menjangkau sains,“ tutur Prof. Dr. Arief Rachman MPd, Ketua Harian Komite Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU), Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemdikbud).

“Sebagai salah seorang penerima fellowship FWIS Internasional, kami berharap Sri Fatmawati akan membantu L’Oréal dalam mendobrak batasan sains dan inovasi, serta meningkatkan kualitas hidup orang Indonesia. Bersama dengan para penerima beasiswa FWIS International dan beasiswa lainnya, kami berharap Sri menjadi contoh yang dapat menginspirasi wanita muda lainnya,” jelas Vismay Sharma.

(vem/dyn)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading