Sukses

Lifestyle

Rajin Baca Di Perpustakaan, Petani Muda Ini Berhasil Tingkatkan Hasil Panen

Literasi memegang peranan krusial dalam upaya mewujudkan sumber daya manusia Indonesia yang kompeten, khususnya pada generasi muda. Maka sejak November 2011, PerpuSeru (Perpustakaan Seru) telah meletakkan fondasi dasar transformasi perpustakaan berbasis teknologi, menjadikannya sebagai pusat belajar literasi.

Program PerpuSeru ini bermitra dengan Pemerintah melalui Perpustakaan Nasional dan perpustakaan daerah. Hingga saat ini program PerpuSeru telah berada di 18 provinsi, 104 perpustakaan Kabupaten, 1000 Iebih perpustakaan Desa dan mencapai sekitar 14 juta masyarakat yang mengakses layanan perpustakaan serta memberikan dampak kemandirian sosial ekonomi pada masyarakat.

”Kami senang dan bangga bahwa program PerpuSeru yang diluncurkan oIeh Coca-Cola Foundation Indonesia memiliki dampak yang nyata pada peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat. Dengan transformasi perpustakaan yang dilakukan, seperti peningkatan kapasitas serta berinovasi dan berkreasi dalam. layanan perpustakaan, kami ingin mendorong masyarakat khususnya generasi muda untuk terus mengembangkan diri melalui beragam program pelatihan di perpustakaan,” papar Titie Sadarini, Chief Executive Coca-Cola Foundation Indonesia, saat ditemui dalam Festival Lapak PerpuSeru, di Kota Kasablanka, Jakarta, Jumat (28/9).

Untuk menyebarkan literasi bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia, Coca-Cola Foundation Indonesia (CCFI) menyelenggarakan Festival Lapak PerpuSeru. Festival Lapak PerpuSeru ini telah diadakan kedua kalinya, dan menghadirkan puluhan karya dan kisah sukses lintas daerah dan generasi, namun memiliki satu kesamaan yakni semangat maju bersama perpustakaan.

“Peserta Festival Lapak PerpuSeru ini merupakan bukti nyata mereka berhasil secara sosial dan ekonomi bersama perpustakaan”, ujarnya.

Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan (Deputi ll), Dra. Woro Titi Haryanti, MA menyampaikan Festival Lapak PerpuSeru menjadi inspirasi bagi masyarakat Indonesia termasuk generasi muda bahwa perpustakaan mampu membawa perubahan bagi masyarakat. Agar dapat membangun bangsa berkemampuan literasi tinggi, perpustakaan menjadi institusi terpenting yang mempunyai peran sentral dalam membangun literasi sosial.

“Peran perpustakaan harus ditingkatkan sebagai wahana pembelajaran bersama untuk mengembangkan potensi masyarakat melalui kegiatan pelatihan dan keterampilan. Dalam perspektif itulah, perpustakaan menjadi institusi pelopor gerakan literasi untuk kesejahteraan.,” ujar Dra. Woro.

Salah satu yang terkena manfaat dari PerpuSeru adalah Anjar Priyanto, petani muda dari Desa Kelor Kabupaten Gunung Kidul yang membudidayakan terong dan cabai merah. Berawal keinginan menambah pengetahuan tentang budidaya 2 komoditas tersebut, Anjar melangkahkan kaki dan memperoleh pengetahuan baru di perpustakaan.

”Saya sangat senang ketika ilmu yang saya dapatkan memberikan dampak pada peningkatan hasil panen saya. Sehingga saya pun berinisiatif mengajak pemuda lain untuk bergabung kelompok tani muda. Awalnya saya memang mendapat cibiran dari masyarakat, namun membuat saya semakin terpacu untuk terus belajar pertanian modern di perpustakaan. Kini kelompok tani muda semakin berkembang, baik dalam jumlah petani muda dan penghasilannya”, ujar Anjar.

Tasya Kamila, public figure dan pemerhati pendidikan di generasi milenial mengungkapkan, senang berada di tengah Festival Lapak PerpuSeru, mereka yang semangat menimba pengetahuan dan keterampilan melalui PerpuSeru.

”Saya percaya bahwa literasi memegang peranan penting untuk kemajuan sumber daya manusia Indonesia. Literasi membantu setiap pribadi untuk berkembang menjadi sosok yang mandiri sosial, ekonomi dan kompeten. Mari kita bersama-sama terus gaungkan literasi untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia,” ungkapnya.

Melihat keberhasilan PerpuSeru dalam memberikan dampak pembangunan kesejahteraan khususnya masyarakat pedesaan, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI) yang didukung oieh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), pada tahun 2019 akan mereplikasi program PerpuSeru untuk menjadi salah satu strategi pengentasan kemiskinan meiaiui pemanfaatan perpustakaan untuk membangun kesejahteraan masyarakat, dalam kegiatan Prioritas Nasional. Pada tahun 2019 Bappenas telah menyetujui program PerpuSeru untuk masuk ke dalam Prioritas Nasional dengan tiga tujuan yaitu;

1. Pembangunan Manusia Meialui Pengurangan Kemiskinan dan Peningkatan Pelayanan Dasar, melalui Program Prioritas
2. Pemerataan Layanan Pendidikan Berkualitas, dengan Kegiatan Prioritas
3. Penguatan Literasi Untuk Kesejahteraan dengan target 300 perpustakaan Kabupaten

(vem/asp/ivy)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading