Sukses

Lifestyle

Berbeda Bukan Masalah: Cerita Anak Indonesia Beri yang Terbaik untuk Bangsa

Tidak ada anak yang dilahirkan sama, bahkan yang kembar sekalipun akan memiliki perbedaan sifat, emosi, maupun keinginan. Berbeda satu sama sama lain memang sudah jadi hal wajar yang dihadapi setiap hari. Bukannya dijadikan penghalang untuk berprestasi, hal ini tapi justru jadi pemicu untuk memberikan yang terbaik buat bangsa, seperti cerita anak Indonesia berikut ini.

Harapan Atlet Muda

 © adityabagusarfan.net

Saat sebagian besar anak-anak belum usia sekolah asyik bermain, Aditya Bagus Arfan justru memiliki ketertarikan pada bidang yang lain. Catur, olaharga otak yang satu ini justru menarik perhatiannya sejak usia 5 tahun. Biarpun belum bisa baca dan tulis, namun ia sudah bisa memainkan catur dengan baik.

Perbedaan kesukaan antara dia dan kebanyakan anak lainnya, tidak membuatnya menyerah. Dimulai dari hal kecil, ia tidak pernah bosan untuk terus belajar. Ia pun kini mendapatkan kandidat Master dari Tiongkok. Biarpun berbeda usia, tidak menyurutkan semangatnya untuk terus mengikuti turnamen.

Disaat prestasi di bidang olahraga Indonesia dinilai terpuruk, Aditya seakan memberikan angin segar dengan keberhasilannya meraih medali emas kejuaraan catur Asean kategori U-10 di Thailand pada Juni 2016.

Disusul prestasi lainnya menjadi 5 pecatur terbaik kejuaraan catur Internasional di Malaysia yang menutup tahun 2016. Walau usianya sangat muda, kemampuannya mampu memberikan harapan baru sebagai atlet muda Indonesia di masa depan.

Peduli Lingkungan Sejak Dini

©instagram.com/byebyeplasticbags

Tidak perlu menunggu dewasa untuk melakukan perubahan besar di sekitar kita. Hal inilah yang sedang dilakukan oleh Melati dan Isabel. Remaja dari Bali yang mendirikan Bye Bye Plastic Bags, sebuah organisasi yang mengkampanyekan pelanggaran tas plastik di pulau Bali.

Banyaknya sampah di Bali membuat pantai dan laut terancam terkena polusi. Kedua remaja ini pun bekerja keras untuk mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, terutama dari pemerintah Bali. Bahkan, mereka sempat melakukan aksi mogok makan untuk mendapatan perhatian. Perbedaan argumen tentang sampah di Bali pun tidak menghalangi mereka untuk terus melakukan aksinya.

Melati dan Isabel melakukan kampanye dengan membagikan kantong kertas ke toko-toko, melakukan pendataan penggunaan kantong plastik di Bali hingga memungut sampah di pantai. Dua bersaudara tersebut sukses mempresentasikan ide besarnya tersebut di Gedung PBB, New York dan disaksikan para petinggi PBB, ilmuwan internasional, hingga pemimpin perguruan tinggi di seluruh dunia. Baru menginjak usia belasan tahun, mereka ingin menyelamatkan lingkungan di Bali mulai dari hal kecil berupa sampah plastik.

Mengukir Prestasi Hingga Kancah Internasional


©kapanlagi/Bambang E Ros

Nama Joey Alexander mulai mencuri perhatian saat mendapatkan standing ovation dari para musisi dunia saat tampil di Grammy Awards 2016. Di ajang musik yang sama, remaja berusia 13 tahun tersebut juga mendapatkan 2 nominasi walau belum berhasil membawa pulang pialanya.

Di balik prestasinya yang gemilang di usia muda, ia harus menjalani keseharian yang sedikit berbeda dengan anak lainnya. Joey memilih untuk mengambil sekolah online agar memiiki waktu lebih untuk berlatih musik.

Biarpun memiliki kehidupan yang berbeda dengan anak kebanyakan seusianya, ia punya banyak prestasi yang menginspirasi anak-anak lainnya. Di tahun ini, prestasi yang sama pun kembali ditorehkan pianis jazz cilik ini. Kita tunggu prestasi membanggakan apa lagi yang akan dibawa Joey Alexander di tahun-tahun selanjutnya.

Itulah beberapa cerita anak Indonesia yang memberikan yang terbaik untuk bangsa. Biarpun dengan cara yang berbeda, namun semuanya memiliki tujuan yang sama. Hal ini juga yang bakalan kamu temukan disebuah video berjudul ‘Hari Cuci Tangan Sedunia 2017 bersama Lifebuoy’.

Dalam video berdurasi 1 menit tersebut menceritakan tentang perbedaan kehidupan 2 anak Indonesia. Namun, biarpun memiliki perbedaan, mereka memiliki tujuan yang sama. Yakni, ingin melindungi Indonesia dari kuman dengan mencuci tangan. Dimulai dari hal kecil inilah mereka ingin menciptakan perubahan besar untuk mengubah dunia menjadi lebih baik.

Bertepatan dengan Hari Cuci Tangan Sedunia, kamu juga bisa menjadi bagian dengan mengunggah foto saat sedang tos di Instagram dengan hastag #TepukSehatIndonesia. Setiap 1 foto yang diunggah, ada 10 anak Indonesia yang mendapatkan edukasi cara mencuci tangan dengan baik dan benar.

Berbeda memang tidak seharusnya jadi masalah untuk memberikan yang terbaik bagi Indonesia. Bagaimana dengan Ladies?

(vem/eth/ayu)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading