Sukses

Lifestyle

Banyuwangi Batik Festival 2017, Semangat Pengorbanan dari Motif Kopi Pecah

Sudah bukan rahasia lagi, Banyuwangi kini semakin berkembang di berbagai bidang, terutama dalam hal pariwisata dan budaya. Ada banyak destinasi yang jadi pilihan untuk liburan, di kota yang terletak di ujung timur Pulau Jawa ini.

Semua ini tak luput dari campur tangan pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang memang cukup kreatif. Dalam setahun, ada 72 event yang digelar di sini, yang tentunya jadi daya tarik tersendiri untuk wisatawan yang ingin berkunjung.

Salah satu dari sekian banyak event mereka, Banyuwangi Batik Festival baru saja digelar di Alun-Alun Blambangan, Banyuwangi, pada Sabtu (29/07) lalu. Di gelaran ke-5 tahun ini, mereka mengundang Isyana Sarasvati, Puteri Indonesia 2017 Bunga Jelitha, serta Puteri Pariwisata Karina Nadila.

Isyana Sarasvatin © KapanLagi.com®/Agista Rully

"Tujuan kami membuat festival ini bukanlah untuk meningkatkan pendapatan semata, meningkatkan perekonomian semata. Kami ingin mengubah kebiasaan yang semula jorok menjadi baik," jelas Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas di malam Banyuwangi Batik Festival.

Azwar Anas juga mencontohkan bahwa dari 72 event yang mereka punya, perlahan masyarakat Banyuwangi diberdayakan sehingga menjadi rakyat yang mandiri. Hal ini dibuktikan dengan adanya kolaborasi desainer lokal serta Internasional dengan UKM Batik Banyuwangi.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas © kapanlagi/Agista Rully

Karena ide kreatif sang Bupati, Banyuwangi pun dianugerahi The Most Innovative City oleh PBB dan dipromosikan di negara-negara Eropa. Warga Banyuwangi, pun sangat senang dengan perkembangan pesat yang terjadi di daerah mereka. Beberapa yang datang di acara ini pun buka suara.

"Dengan acara ini, orang-orang luar akan jadi lebih tertarik untuk membeli produk Banyuwangi," ujar seorang pengunjung bernama Dian Maharani soal dampak Banyuwangi Batik Festival.

Hal senada juga disampaikan oleh salah satu pengrajin batik Banyuwangi. "Dampaknya (BBF) bisa memajukan perusahaan dan memberikan hasil positif bagi UKM ini. Benar-benar punya efek," jelas pegawai Nozzah Batik, salah satu peserta stand Banyuwangi Batik Festival.

Di tahun kelima ini, Kabupaten Banyuwangi mengangkat tema Kopi Pecah yang punya filosofi tersendiri. Motif batik yang satu ini punya makna yang dalam tentang pengorbanan, di mana kopi harus dihancurkan atau dihaluskan dulu untuk bisa dinikmati.

Bunga Jelitha ©KapanLagi.com®/Agista Rully

Motif ini menarik perhatian Puteri Indonesia 2017, Bunga Jelitha yang ingin membawa batik tersebut ke kompetisi Miss Universe nanti. Dia juga memperagakan gaun batik karya desainer Italia, Milo Andler di malam puncak event Banyuwangi Batik Festival.

Digelar gratis, hampir semua masyarakat bisa menikmati fashion show batik lokal karya desainer lokal dan internasional secara gratis karena diadakan di tempat terbuka tahun ini. Mereka juga dipuaskan dengan penampilan Isyana dan juga pedangdut asli Banyuwangi, Fitri Carlina.

(vem/dew)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

    Loading