Sukses

Lifestyle

Women's March Jakarta, Persatuan Perempuan demi Haknya

Ladies, pada Januari 2017 lalu Amerika Serikat sempat gempita dengan gerakan Women's March yang digalang kaum perempuan. Tuntutan mereka adalah mengecam presiden AS yang baru terpilih saat itu, Donald Trump. Maklum saja, Trump dikenal pernah melontarkan nada sindiran atau pun merendahkan kaum perempuan.

Gerakan yang sama kini merambah Jakarta. Ya, Ibu Kota Indonesia juga memiliki gerakan Women's March yang digalang oleh beberapa LSM dan komunitas perempuan. Aksi ini rencananya akan berlangsung pada Sabtu, 4 Maret 2017 pukul 09.00 di Sarinah Thamrin. Sebelum gerakan ini berlangsung, sudah diluncurkan delapan tuntunan yang mereka sampaikan melalui media sosial, di antaranya:

  1. Menuntut Indonesia kembali ke toleransi dan keberagaman.
  2. Menuntut pemerintah mengadakan infrastruktur hukum yang berkeadilan gender.
  3. Menuntut pemerintah dan masyarakat memenuhi hak kesehatan perempuan dan menghapus kekerasan terhadap perempuan.
  4. Menuntut pemerintah dan masyarakat melindungi lingkungan hidup dan pekerja perempuan.
  5. Menuntut pemerintah membangun kebijakan publik yang pro-perempuan dan pro-kelompok marjinal lain, termasuk perempuan difabel.
  6. Menuntut pemerintah dan partai politik meningkatkan keterwakilan dan keterlibatan perempuan di bidang politik.
  7. Menuntut pemerintah dan masyarakat menghormati dan menghapus diskriminasi terhadap kelompok LGBT.
  8. Menuntut pemerintah dan masyarakat lebih memperhatikan isu global yang berdampak pada perempuan, serta membangun solidaritas dengan perempuan di seluruh dunia.

Vemale.com sempat berbincang dengan Caroline Monteiro yang merupakan salah satu aktivis gerakan ini. Dia memaparkan apa pentingnya Women's March buat perempuan Indonesia:

1. Apa sih Womens' March Jakarta itu?

Women's March pertama dibuat di AS. Mereka tuntutannya beda dengan kita karena kita harus sesuai, spesifik dengan kebutuhan apa sih yang isu perempuan yang penting kita perjuangkan di Indonesia.

2. Kenapa harus ber-march?

Karena kalau tidak demikian tidak akan didengar, tidak akan kelihatan.

3. Apa dasar dari gerakan ini

Karena kami ingin menyikapi isu-isu perempuan di Indonesia. Salah satunya yang paling tinggi adalah isu kekerasan pada perempuan. Tahun lalu ada 300 ribu kasus kekerasan pada perempuan yang dicatat Komnas Perempuan. Termasuk di dalamnya kekerasan seksual. Jakarta Feminist Discussion Group (salah satu organisasi yang juga menggagas gerakan Women's March) sangat concern terhadap isu kekerasan pada perempuan.

Selain itu yang paling terasa adalah isu keberagaman karena seperti diketahui sejak Pilkada DKI Jakarta ramai, banyak isu suku, agama, dan ras yang menurut kita itu terjadi karena kurangnya pendidikan. Jadi mending kita fokus pada isu mendidik masyarakatnya untuk sadar hidup lebih beragam, lebih toleran, dan tidak membawa isu SARA ke dunia politik.

Toleransi itu nomor satu karena berkaitan dengan banyak hal, termasuk perempuan. Kebetulan ini ada kelompok kelas menengah yang tidak terlalu terpapar terhadap isu perempuan dan kekerasan tapi mereka ingin belajar. Mereka ingin berkumpul ingin ngomong sesuatu kepada masyarakat.

4. Apa pentingnya seorang perempuan mengikuti gerakan ini?

Misalkan kamu satu orang tapi kamu punya keluarga dan punya teman. Kamu bisa menyampaikan kepada teman, keluarga, dan orang-orang di sekitar kamu. Efeknya jadi lebih banyak. Bila satu orang tahu maka bisa jadi lebih dari sepuluh orang nantinya bisa tahu.

5. Agenda saat Women's March tanggal 4 Maret nanti apa saja?

Standarnya setiap gerakan ada orasi dari tokoh yang bekerja di bidangnya terkait isu dari delapan tuntutan itu. Ada juga Tari Rejang. Tapi sebelum ikut gerakan ini, saya menyarankan untuk membaca dulu tuntutannya, setuju nggak dengan itu? Kami juga menyarankan kalau kamu bawa teman, sebaiknya temennya juga tahu dulu tuntutan itu.

6. Apa maksud #perempuanbersatu yang disandingkan sebagai tagar gerakan Women's March?

Perempuan itu ada banyak, pekerja, mahasiswa, ibu rumah tangga, masih banyak lagi. Mungkin dia merasa bukan bagian dari gerakan itu tapi kita mengajak siapa aja boleh ikut. Kita pingin merangkul supaya semua bisa bekerja sama.

7. Apa sih target gerakan ini?

Target Women's March bukan jumlah orang yang datang tapi lebih ke punya komunitas perempuan yang peduli pada isu ini. Jadi ke depannya kalau harus bikin suatu gerakan lagi, mereka sudah siap.

See Ladies, ternyata di sini masih banyak isu perempuan yang belum terjamah oleh kita sebagai perempuan itu sendiri. Women's March mencoba menyadarkan bahwa perempuan memiliki banyak hak yang belum terpenuhi namun bisa disuarakan. Seperti dikatakan Caroline, kamu dipersilakan jika mau mengikuti gerakan ini. Tapi ingat, lihat dan pelajari dulu isu yang mereka perjuangkan.

Semangat buat para Ladies di Women's March, semoga memang benar ke depannya gerakan ini bisa jadi pemicu kesadaran hak bagi para perempuan di Indonesia.

(vem/zzu/yel)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading