Sukses

Fashion

Jelang Lebaran, Waspada Uang Palsu

Menjelang Lebaran, banyak ditemukan penukar uang dadakan. Dikenal dengan sebutan 'inang-inang', mereka bekerja di tepi jalan. Sayangnya, semakin banyak inang-inang, jumlahnya berbanding lurus pada maraknya peredaran uang palsu (upal). Dan, lagi-lagi masyarakat menjadi korban.

Pada bulan Ramadan dan menjelang Lebaran, peredaran uang di Indonesia sangat tinggi. Hal ini dipicu oleh kebutuhan masyarakat yang meningkat. Sehingga, peredaran upal pun ikut marak. Sasaran utama para pengedar upal tak lain adalah masyarakat yang konsumtif. Benar, para pengedar upal biasa menawarkan jasa tukar uang di tempat-tempat yang strategis seperti di pasar dan jalan.

Meski telah dihimbau untuk tidak menukarkan uang pada inang-inang, masyarakat agaknya lebih enggan untuk mengantre di bank. Padahal, justru dengan menukarkan uang di bank, resiko mendapatkan upal pun minim.

Banyak cara untuk menghindari resiko mendapatkan upal. Dilihat, diraba, dan diterawang (3D) adalah cara yang dianjurkan oleh pemerintah. Sayangnya, kini pengedar upal lebih canggih. Upal yang diedarkan pun nyaris tak jauh berbeda dengan uang asli. Memiliki benang pengaman, muncul tanda air ketika diterawang, bahkan lolos uji scan ultraviolet. Bagi masyarakat awam, ciri ini akan lolos begitu saja. Untuk itu, waspada saja tidak cukup. Berikut ini ada beberapa tips agar Anda tidak mendapatkan upal saat menukarkan uang:

1. Cermati

Bagaimanapun, Anda tentu tak ingin rugi, bukan? Untuk itu, cermati setiap uang yang diterima. Menggunakan prinsip 3D saja tak cukup.

2. Bandingkan warnanya

Meski lolos uji scan ultraviolet, upal dan uang asli memiliki warna yang berbeda. Biasanya, warnanya lebih pekat dibanding uang asli.

3. Bandingkan baunya

Uang asli, begitu diedarkan akan mengeluarkan bau yang menyengat dan khas. Sedangkan upal tidak berbau.

4. Hindari menukarkan pada inang-inang

Meski tidak seluruh inang-inang membawa upal, namun menghindarinya adalah perlu. Jangan sampai tergoda dengan penukaran uang cepat. Karena, resiko tertipu akan semakin tinggi. Pilih bank yang ditunjuk pemerintah untuk menukarkan uang. Selain aman, kemungkinan tertipu pun sangat minim.

(vem/tik)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading