Sukses

Fashion

Hijab Dept, Hadirkan Koleksi Dari Rancangan Muslimah Creative Preneur Yang Inovatif Dan Original

Bisnis baru yang berkembang dan menjadi target banyak orang terutama wanita Indonesia saat ini adalah industri fashion muslim. Hal ini dikarenakan banyaknya permintaan dari masyarakat urban yang menginginkan pakaian modest wear yang sederhana dan pastinya nyaman saat dikenakan.

Peluang untuk berkancah di dunia bisnis fashion muslim ini pun tak dilewatkan begitu saja oleh Dian, Indira, dan Anis. Dimulai oleh Dian Permata (CEO), Indira Putri (COO) dan Anis Saffira (CCO), mereka membangun bisnis Hijab Dept. yang tidak hanya berfungsi sebagai department store biasa, tetapi juga sebagai ruang ritel bagi pebisnis dan konsumen. Beberapa desainer busana muslim yang cukup dikenal dengan brand lokalnya pun, kini berkumpul di Hijab Dept.

"Hijab Dept merupakan department store yang sengaja dibuat sebagai wadah bagi para pebisnis di dunia kreatif, terutama fashion-baik yang sudah well established maupun yang start up," kata Dian Permata sebagai CEO saat ditemui Vemale di FX Sudirman Jakarta Selatan Rabu 20 Januari 2016.

Foto dok. Vemale.com

Lebih lanjut Dian menjelaskan, Hijab Dept hadir dengan inovasi terbaru yang menawarkan ruang ritel bagi muslimah creative prenuer, yang ingin brandnya hadir di pusat perbelanjaan. Brand yang dijual di Hijab Dept., tentunya memiliki kriteria tertentu yang harus dipenuhi yakni inovatif, original, dan produk asli Indonesia.

Foto dok. Vemale.com

"Kriteria utama tentunya harus mengikuti perkembangan zaman (inovatif). Melalui proses kurasi dari tim Hijab Dept., saat ini sudah ada 35 brand lokal yang telah bergabung di dalam ruang kreatif ini," tambahnya.

Lokasi Sudirman dipilih untuk mendirikan Hijab Dept. karena menurut Dian, kawasan Sudirman merupakan pusat destinasi untuk fashion hijab.  Selain itu, FX sendiri merupakan tempat berkumpulnya store hijab yang berbeda dari mall lainnya. Dian berharap dengan adanya Hijab Dept. akan menjadi manifestasi dalam membantu muslimah creative preneur untuk siap menghadapi dunia industri retail yang sebenarnya.

"Kita sekarang ingin mengangkat creative prenuer, point utama kita bukan untuk sales tetapi untuk menjembatani antara creative preneur dengan customer, sehingga bisa bersinergi," harap Dian di akhir wawancaranya.

(vem/yun/ama)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading