Sukses

Fashion

Eema Assegaf Tampilkan Batik Bergaya Victorian

Baru saja JEMIMA by Eema Assegaf menghelat gelaran Bidakara Wedding Expo ke-8 di Birawa Assembly Hall, Hotel Bidakara Jakarta. Perhelatan ini menampilkan lebih dari 150 vendor pernikahan terbaik. Selain itu, juga terdapat peragaan busana pernikahan baik tradisional, modern maupun perpaduan antara gaya timur dan barat.

Dengan mengusung tema ADHINING PRAMESWARI, Eema mencoba untuk menampilkan busana dengan kemegahan layaknya seorang permaisuri raja. Tema yang dipilih diilhami dari kata Adhi dalam bahasa Jawa untuk Adhibusono atau adibusana dan Prameswari yang berarti permaisuri atau istri raja. Dengan memilih tema tersebut, Eema bermaksud untuk menyatukan dua budaya yaitu barat dan timur dalam satu rangkaian benang merah yaitu gaya Victorian.

Eema Assegaf dalam JEMIMA

Perempuan kelahiran 27 Oktober 1985 ini menyuguhkan 10 rancangan yang terbagi menjadi 5 busana pernikahan internasional dan 5 kebaya couture bergaya victorian. Material yang digunakan yaitu brokat, lace, duches, sequin dan bordir. Ia juga menggunakan kulit manggis sebagai pewarna lima batik koleksi dari batik Solo.

Saat disinggung tentang awal mula ide mewarnai batik dengan kulit manggis, Eema mengaku bahwa hal itu sebenarnya juga merupakan sebuah tantangan bagi dirinya. Ketika ia menerima batik tersebut untuk pertama kalinya, ia berpendapat bahwa warna batiknya sangat pucat. Ia pun berpikir keras untuk menjadikan batik tersebut agar terlihat 'wah' dan akhirnya memutuskan untuk mewarnai batik tersebut dengan kulit manggis.

Selain itu, Eema juga membuat terobosan baru untuk hal aksesoris. Jika sebelumnya tangan, lengan dan punggung kaki ditambahkan aksesoris sarung tangan, ia membuat pola pada bagian-bagian tersebut. Dengan motif bunga-bunga dan daun teratai, ia pun menghias busana desainnya. Ditambah lagi, ia juga memberikan sentuhan bordir yang ditaburi payet, swarovski dan kristal-kristal pada lengan dan kaki.

Untuk dapat menyelesaikan busana-busana rancangannya ini, Eema mengaku membutuhkan waktu selama 6 bulan. Sedangkan untuk busana yang dipakai oleh Prisia Nasution, dengan bahan tenun Tulungagung, ia menyelesaikannya dalam waktu 2 bulan. Sebagai gong dari peragaan ini, para peraga diiringi oleh penampilan kebaya klasik nan anggun dari aktris yang berparas anggun, Prisia Nasution. Dalam kesempatan tersebut ia memperagakan kebaya gold klasik yang semakin mempercantik paras anggunnya. Foto selengkapnya, lihat di sini. (dis)

(vem/dyn)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading