Sukses

Fashion

Sepatu Crocs Menutup Semua Pabriknya, Mengapa Demikian?

Pada hari Selasa, 7 Agustus 2018 lalu Crocs menutup pabrik atau toko manufakturnya. Para penggemar Crocs tentu saja terkejut bukan main. Mereka pun meminta penjelasan bagaimana kelanjutan nasib sepatu berlambang buaya itu?

Lewat akun Twitter resminya, Crocs pun menjawab kegelisahan penggemar sepatu karet dengan warna-warna yang mencolok tersebut. Melalui akun tersebut @Crocs Shoes, membalas "FALSE ALARM: We aren't going anywhere," cuitnya.

Crocs memang memberikan pernyataan resmi bahwa meskipun menutup pabrik di Meksiko dan Italia yang segera menyusul, mereka akan tetap berada dalam pusaran bisnis.

"Sehubungan dengan upaya menyederhanakan bisnis dan meningkatkan profit, selama kuartal kedua, perusahaan menutup fasilitas manufaktur di Meksiko. Setelah itu pabrik terakhir di Italia juga akan menyusul," begitu keterangan resmi perusahaan.

Setelah pernyataan tersebut, produsen sepatu ini masih enggan menanggapi pertanyaan dan memilih untuk tidak berkomentar. Selain pengumuman penutupan pabrik, disebutkan juga jika Wakil Presiden Eksekutif dan CFO Crocs Carrie Teffner akan meninggalkan perusahaan pada April 2019. Posisinya digantikan oleh mantan Wakil Presiden dan CFO sepatu Zappos Anne Mehlman.

Perusahaan ini memang sudah mengalami krisis keuangan karena selalu rugi. Crocs pertama muncul pada tahun 2003 dan menikmati masa kejayaan pada tahun 2007 dengan penjualan terbanyak.

Banyak hal yang mendasari kerugian Crocs. Ini karena minim inovasi, selain itu sepatunya yang terlalu awet justru menjadi bumerang karena tidak membuat konsumen membeli lagi. Terakhir, produk palsunya mudah ditemui dengan harga miring, bahkan dijual di pasar tradisional.

Semoga Crocs segera hadir kembali dan tetap meramaikan jagad fashion dunia dan menghasilkan produk alas kaki yang nyaman.

Sumber: Liputan6.com





(vem/ivy)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading