Sukses

Fashion

5 Brand Retail yang Dulunya Berjaya Tapi Kini Tutup Toko

Jika dulu lima brand ini adalah raja, tidak demikian dengan masa kini. Kelima brand di bawah ini akhirnya harus kalah dengan perkembangan pola belanja online dan terpaksa menutup beberapa toko di sejumlah lokasi. Kelimanya antara lain Michael Kors, Payless Shoesource, Guess, Crocs, dan Abercrombie & Fitch.

Dilansir dari beberapa sumber, kelimanya mengalami kerugian di tahun 2017 dan akhirnya memilih penutupan toko bahkan PHK karyawan. Yuk simak penjelasan singkatnya soal brand kesayangan kita yang tak lagi seperkasa dulu.

1. Michael Kors

 

Mercer moment. #NationalHandbagDay

A post shared by Michael Kors (@michaelkors) onOct 10, 2017 at 6:30am PDT

Brand besar yang tasnya lucu-lucu ini akhirnya menyerah pada perubahan zaman. Dilansir dari bizjournals.com Michael Kors akan menutup 100 dari 125 tokonya di seluruh dunia. Proses penutupan ini sendiri akan berjalan selama dua tahun namun tidak dirinci lokasi toko mana saja yang bakal mereka tudung.

Penutupan ini karena kerugian dan saham Kors yang menurun tajam hingga 24 persen di tahun 2017. Selain itu mereka juga harus mengakui keunggulan retail online macam Amazon.com.

"Fiskal 2017 merupakan tahun yang penuh tantangan karena kami terus beroperasi di lingkungan retail dengan tingkat promosi yang tinggi. Selain itu, pengalaman produk dan toko kami tidak cukup melibatkan dan menggairahkan konsumen," ujar CEO Michael Kors, John Idol, pada Juni 2017 lalu.

2. Payless Shoesource
Toko sepatu yang menawarkan ragam jenis dari berbagai perancang ini akhirnya menutup 400 toko di Amerika Serikat dan Puerto Rico. Penutupan ini akan bertambah karena dilansir dari Business Insider.com pada April 2017 lalu bahwa akan ada 1.000 toko lagi yang bakal ditutup. Payless sendiri saat ini memiliki 4.400 toko di 30 negara.

3. Guess

Guess pernah menjadi brand yang mentereng pada zamannya. Namun pada Maret 2017, CEO Guess, Victor Herrero, menyatakan bahwa akan ada penutupan menutup 60 tokonya di seluruh dunia tahun ini. Dikutip dari Clark.com, masuk tahun 2018 mendatang jumlah toko yang ditutup akan bertambah antara 100 hingga 120.

"Setengah toko kami akan tutup atau sewanya habis pada tiga tahun mendatang. Proses re-negosiasi sewa atau penutupan ini artinya kami akan mendekati para pemilik lahan. Jika kami tidak senang dengan re-negosiasi ini, kami akan menutup toko," ujar Herrero.

4. Crocs
Setelah pada Maret 2017 lalu mengumumkan bahwa mengalami kerugian, Crocs sebagai produsen alas kaki menyatakan akan menutup 158 toko. Kerugian yang mereka alami merata di seluruh lini usaha, mulai dari retail dan digital. Dilansir dari Footwearnews.com, Crocs bukan hanya terancam tutup dan mem-PHK karyawan, tapi juga di ambang kebangkrutan.

5. Abercrombie & Fitch

 

Borrowed from the boys.

A post shared by Abercrombie & Fitch (@abercrombie) onNov 4, 2017 at 10:05am PDT

Ikon besar macam Abercrombie & Fitch (A & F) akan menutup 60 tokonya di Amerika Serikat. Namun tahun 2016 lalu A & F sudah lebih dulu menutup gerainya di Hong Kong. Di Indonesia sendiri A & F tidak memiliki toko fisik dan hanya bisa didapat secara online.

(vem/zzu)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading