Sukses

Lifestyle

Kisah Cinta Beda Agama di Zaman Rasulullah, Akhirnya Mereka...

Berbicara mengenai kisah cinta, setiap orang tentu memiliki kisah yang berbeda-beda. Setiap orang juga punya akhir kisah cinta yang tak sama, akhirnya kecewa atau akhirnya bahagia. Terlepas dari itu semua, sampai saat ini kisah cinta masih menjadi misteri yang sering kali membuat banyak orang merasa bimbang, galau dan tak karu-karuan. Apalagi, jika kisah cinta tersebut dijalani oleh dua anak manusia yang berbeda keyakinan.

Di masyarakat, kisah cinta anak manusia yang berbeda keyakinan atau agama tentu banyak kita jumpai. Jangankan saat ini, di zaman Rasulullah kisah cinta dua anak manusia yang berbeda agama pun terjadi. Yang lebih membuat terenyuh, kisah cinta tersebut adalah kisah cinta putri Rasulullah Muhammad SAW yang bernama Zainab dengan seorang pemuda bernama Abdul Ash.

Berikut kisah dan perjalanan cinta Zainab bersama Abdul Ash.

(vem/mim)

Zainab dan Abdul Ash yang Berbeda Agama

Walau keduanya berbeda keyakinan, cinta keduanya adalah cinta yang begitu sejati. Namun pernikahan yang mereka jalani tidak berjalan bahagia seperti apa yang mereka harapkan. Kesedihan dan perjalanan cinta yang sulit ini dimulai saat Zainab memutuskan untuk memeluk Islam mengikuti sang ayah juga sanak saudaranya. Sementara sang suami, Abdul Ash tetap kokoh pada pendiriannya dengan keyakinan dan keimanan yang ia jalani selama ini.

Kesedihan dan kegundahan lalu berlanjut ketika saat perang Badar terjadi,. Abdul Ash yang merupakan anak dari pimpinan tentara yang memerangi Islam kalah dalam perang. Ia pun akhirnya menjadi tawanan tentara Islam di zaman tersebut. Saat Abdul Ash menjadi tawanan ini, hati Zainab diselimuti kegalauan panjang. Ia menjadi sangat sedih karena harus menebus suaminya.

Dilansir dari laman merdeka.com yang juga mengutip kisah Zainab di buku Bilik-Bilik Cinta Muhammad karya Nizar Abazhah, akhirnya Zainab bisa menebus suami. Untuk menebus sang suami dari tentara Islam, Zainab harus merelakan satu-satunya kenangan dari sang bunda (Khadijah) di hari pernikahannya yakni seuntai kalung dan menyerahkan kalung tersebut ke tentara Islam sebagai tebusan.

Melihat kalung tersebut, Rasulullah pun menangis terharu karena kalung itu mengingatkannya pada sosok istri tercinta yang telah tiada. Kepada tentara muslim, Rasulullah pun mengatakan, "Kalau tidak keberatan, kalian serahkan kepadanya (Zainab) tawanan beserta kalungnya." Apa yang dilakukan Zainab terhadap suami ini merupakan bukti cinta yang tulus dari dalam dirinya. Ya, meskipun mereka berdua adalah dua insan yang saat itu telah berbeda agama atau keyakinan. Melihat ketulusan sang istri, Abdul Ash pun merasa begitu terharu.

Keharuan tersebut tak sampai di situ saja, perjalanan cinta mereka selanjutnya ini lebih mengharukan. Turun wahyu dari Allah yang mengharamkan pernikahan dua anak manusia berbeda agama.

Zainab dan Abdul Ash Bercerai, Selanjutnya...

Namun, setelah beberapa waktu setelah kejadian ini. Turunlah wahyu dari Allah yang mengharamkan pernikahan antara orang muslim dengan orang beda agama atau orang yang tidak seiman. Rasulullah pun menyampaikan wahyu ini kepada semua umat muslim dan juga putrinya. Rasulullah juga meminta Zainab untuk bercerai dari sang suami meski ia begitu mencintanya. Zainab dan Abdul Ash pun akhirnya bercerai dan Zainab akhirnya kembali ke Madinah.

Setelah resmi bercerai, baik Zainab maupun Abdul Ash sama-sama merasa galau dan bimbang karena mereka sama-sama masih saling mencintai. Hidup terpisah satu sama lain membuat mereka harus menjalani kehidupan yang cukup sulit. Suatu ketika saat melakukan perjalanan berdagang, di perjalanan Abdul Ash diserang oleh kabilah muslim. Barang dagangan miliknya diambil oleh kabilah muslim. Dengan apa yang menimpa dirinya, Abdul Ash pun pergi ke rumah Zainab dan meminta perlindungannya.

Dengan apa yang menimpa Abdul Ash, dan Rasulullah pun tahu persis bagaimana perasaan putrinya, Rasulullah meminta dengan baik kepada kabilah muslim untuk mengembalikan barang-barang milik Abdul Ash. Di perjalanan pulang ke Mekkah dimana ia tinggal, Abdul Ash pun tersadar bagaimana baik dan pedulinya Zainab juga Rasulullah padanya. Abdul Ash tersadar bahwa mantan istri dan mertuanya tersebut mau melindunginya meski ia bukanlah seorang muslim.

Tersadar akan hal ini, Abdul Ash pun kembali ke Madinah dan mengatakan pada Rasulullah bahwa ia mau masuk Islam. Ia mendeklarasikan dirinya telah memeluk agama Islam. Mendengar pengakuan Abdul Ash, Rasulullah pun mengembalikan Zainab kepadanya dan keduanya pun akhirnya kembali hidup rukun saling mencintai bersama. Namun sayang, kebersamaan keduanya di dunia tidak berlangsung lama.

Beberapa waktu setelah resmi menjadi istri Abdul Ash kembali, Zainab meninggal dunia. Selang beberapa waktu meninggalnya Zainab, Abdul Ash pun juga kembali ke haribaannya. Tidak sedikit yang mengatakan bahwa kepergian Abdul Ash terjadi karena ia tak kuat menahan kepedihan atas meninggalnya sang istri tercinta. Pernikahan Zainab dan Abdul Ash ini sendiri dikatakan menghasilkan dua orang anak. Mereka adalah Ali dan Umaymah.

Ladies, kisah cinta keduanya ini merupakan kisah cinta yang mengesankan dan mengharukan ya. Semoga, keduanya tak hanya bisa bersatu di dunia saja tetapi juga akan bersatu di akhirat kelak. Semoga, kita semua bisa mengambil hikmah dari kisah cinta ini. Selamat menunaikan ibadah puasa dan jadikan Ramadan semakin berkah bagi kamu yang menjalankannya.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading