Sukses

Lifestyle

Curhat Cinta: Saya Ingin Segera Menikah Tapi Trauma Pernah Diselingkuhi Pacar

Setiap wanita pasti ingin menikah, apalagi jika usia sudah cukup. Kadang melihat teman-teman yang sudah menikah dan menggendong bayi, ada rasa ingin seperti mereka. Siapa sih yang tidak mau punya suami yang baik, penyayang dan taat beragama? Apalagi jika punya anak yang lucu-lucu.

Namun kadang.. menemukan pria yang tepat menjadi hal  yang merisaukan hati, seperti curhat salah seorang sahabat kami. Dulu, dia pernah mendapat pengalaman pahit saat pacaran. Dua kali diselingkuhi menjadi sebuah luka yang sakitnya belum hilang hingga sekarang. Perselingkuhan itu membuat sahabat kami merasa tak berharga, tidak layak dicintai dan putus asa. 

Hati ingin memiliki suami yang baik dan saleh, namun trauma masa lalu membuat sahabat kami kehilangan rasa percaya diri. Ditambah lagi, sahabat kami mengaku bahwa dia adalah wanita pasif, yang kadang malu dan gengsi menunjukkan rasa suka kepada pria. 

Kalau sudah begini harus bagaimana? 

Inilah curhat sahabat kami secara lengkap pada halaman selanjutnya dan jawaban konsultan cinta: Satria Utama dari Dating & Relationship Coach Indonesia

(vem/yel)

Saya ingin cepat menikah, tapi..

Nama saya K, usia saya tahun ini 26, awal tahun depan sudah 27. Lagi dilema nih. Sudah umur segini, teman-teman kanan kiri, depan belakang, baik di rumah maupun di kantor sudah menikah dan punya anak, tapi saya masih betah melajang. Bukan tanpa alasan dan sebab kenapa saya masih betah sendiri.

Kalau sedang ngobrol dengan teman, saya selalu bilang "Pinginnya segera menikah, tapi calonnya yang belum ketemu, minta didoain aja". Tapi jika obrolan sudah mulai mendalam dan serius, pasti ujung-ujungnya sampai pada kegalauan. "Apa ya yang salah dengan saya? Kok sampai di umur sekarang masih sendiri saja?". Padahal kalau melihat teman gendong bayi, rasanya pingin banget, banget, banget.

Saya rajin baca-baca buku tentang jodoh, pernikahan, kepantasan diri, memperbaiki diri, ikut seminar-seminar pernikahan. Pokoknya yang berbau jodoh dan pernikahan yang sesuai dengan ajaran agama, saya mau belajar dan saya ikuti.

Akhir-akhir ini pikiran saya mulai kacau dan bikin hidup nggak tenang. Saya merasa kesepian di tengah kerumunan orang. Pokoknya menurut saya, ini situasi terkacau selama 4 tahun terakhir. Seperti kena sindrom jodoh yang tak kunjung datang. Dan mungkin juga faktor umur yang semakin mendekati limit :(

Ditambah lagi, teman-teman cewek di kantor sudah menikah satu per satu. Benar-benar semakin menambah beban. Kalau sudah begini, saya sering menangis. Karena menurut saya, senjata paling ampuh untuk menghilangkan sesak di dada ya menangis. Untungnya saya menangis di depan Allah saja, tidak sampai jualan air mata di depan temen-teman.

Saya merasa, saya adalah orang yang pasif, super duper pasif. Apalagi untuk urusan cowok. Saya paling nggak suka caper walaupun di depan cowok yang sekiranya lumayan. Saya lebih memilih cuek dan cenderung antipati, tapi di sisi lain saya cuma berani menyimpan ketertarikan itu dalam diri saya saja.

Saya benar nggak sanggup kalau harus mengekspos rasa suka, keki, tengsin, serasa harga diri bakalan jatuh, kompleks banget lah. Makin ke sini, saya merasa sifat saya ini semakin kelewatan. Darimana saya bisa kenal dan ketemu jodoh kalau sifat saya begini terus? Padahal saya sudah optimis tahun depan harus menikah! Doakan ya :)

Semoga jodoh yang sudah dipersiapkan Allah segera dipertemukan dalam waktu dan jalan yang diridhai-Nya. Amin. Hehehe maaf jadi nyelipin doa segala :D

Setiap kali kenal cowok, nggak tau kenapa muncul rasa was-was dan underestimate, langsung saja bikin 'benteng' yang tebal dan kokoh. Bingung saya, mau dirobohkan pakai apa. Padahal di sisi lain, saya juga menaruh harapan, hanya saja saya takut.

Saya takut kecewa dan pada akhirnya harapan saya itu menguap seiring berlalunya waktu. Cuma berakhir jadi harapan kosong yang nggak pernah ada hasil kongkritnya. Kadang putus asa, wajarlah ya, sebagai manusia biasa, cewek pula. Walaupun dari luar saya ini terlihat jutek, aktif, ceria, riang, tapi dalam diri saya yang sebenarnya ada sisi lemah itu.

Ada lagi yang aneh dari saya, setiap kali baru mau dekat dengan cowok, pasti langsung minder, rendah diri. Entah apa yang salah, tapi saya benar-benar nggak bisa menemukan kelebihan yang ada di dalam diri saya. Yang bisa membuat cowok itu akan tertarik pada saya nantinya. Selalu saja kekurangan-kekurangan yang terpikir dalam benak saya. Pada akhirnya benar-benar menyiksa saya. Sampai saya berpikir ada yang tidak beres dengan diri saya :(

Mungkin karena di masa lalu saya sempat pacaran 2 kali, dan dua-duanya berakhir dengan tidak baik, karena perselingkuhan. Padahal waktu itu, saya sudah berusaha melakukan yang terbaik agar pasangan saya bahagia. Tapi pada akhirnya, perselingkuhan-perselingkuhan itu menghancurkan benteng pertahanan saya, mungkin hingga saat ini. Akhirnya jadi penyakit yang saya sendiri bingung cara mengatasinya.

Rasa takut, ngeri dan harga diri yang terinjak-injak seakan nggak ada artinya. Rasanya seperti dilempar dari tebing jurang yang tinggi, kemudian hancur berkeping-keping.

Jadi lebay gini, tapi serius ini yang saya rasakan, bahkan hingga detik ini. Setiap kali mendengar kata-kata selingkuh, yang pertama kali saya rasakan adalah rasa benci dan tidak percaya.

Saya ini tipikal perempuan yang kalau sudah bersama satu orang (pasangan), ya sudah tidak akan bisa fokus ke orang lain. Jadi ketika diselingkuhi, sakitnya di mana-mana. Rasa kesepian, merasa nggak berarti, nggak berharga, yang berujung pada rasa rendah diri, kalau saya ini tidak layak untuk laki-laki manapun :'(

Sampai kadang muncul pikiran nakal saat sedang berimajinasi, apa lebih baik saya jadi single mom saja, daripada saya punya pasangan yang pada akhirnya hanya akan menyakiti saya dengan pengkhianatan. Tapi jangan sampai ya Allah, cukuplah itu berakhir jadi imajinasi semu saja :(

Saya ingin punya pasangan yang baik dan saleh, agar bisa menjalani kehidupan di jalan Allah bersama-sama. Dengan anak-anak yang lucu. Ahh.. sweet banget lah. Amin :)

Sekian dulu. Curhatan saya ini semoga ada pencerahan yang mampu membuat saya menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Thanks a lot :')

Jawaban Dari Dating Coach Satria Utama

Hai dear,

Aku pikir permasalahannya saat ini bukan tentang "masih juga belum menikah". Jika kamu memang benar-benar ingin menikah, maka alasannya bukan karena teman-teman sudah menikah duluan. Karena jika kamu berharap segera menikah, maka yang seharusnya ada di pikiranmu adalah fokus terhadap tujuan pernikahan. Pernikahan seperti apa yang kelak akan kamu tuju? Yang jadi permasalahan kamu sekarang adalah trauma, takut dan rasa rendah diri.

Tuhan akan memberi kita jodoh, lengkap dengan proses dan jalan untuk bertemu dengannya (itu sudah pasti). Jadi tidak perlu takut atau ragu. Tugas kamu adalah belajar menerima masa lalu dan berdamai dengan keadaan.

Terima dulu kalau kemarin kamu mendapatkan seseorang yang kurang baik. Setelah itu coba terus tanyakan pada diri sendiri "Apakah orang di masa lalu itu memang melakukan kesalahan 100 persen? Apakah kamu benar-benar tidak membuat kesalahan juga, yang akhirnya menimbulkan hal-hal yang tidak kamu inginkan di saat itu?"

Ketika kamu sudah punya jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu, maka cobalah untuk menerimanya, jangan ditolak. Lalu ucapkan "Iya, saya terima, Ya Tuhan, bila kemarin saya berbuat kesalahan, bila kemarin pasangan saya salah dan mengkhianati saya. Saya terima, Ya Tuhan. Ini pelajaran berharga bagi saya, dan saya akan mencoba belajar menjadi lebih baik lagi. Ridai usaha hamba, Ya Tuhan".

Setelah itu maafkan diri kamu, atas apa yang sudah kamu perbuat dulu. Maafkan, karena kamu LAYAK dan BERHAK mendapat pemaafan dari dirimu sendiri. Kemudian cobalah untuk memaafkan kesalahan pasanganmu di masa lalu. Maafkan.. pelan-pelan, ikhlaskan semua yang sudah berlalu. Bukankah tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini? semua manusia pasti pernah melakukan kesalahan, bukan?

Setelah semua hal di atas sudah kamu lakukan, maka cobalah membuat tujuan yang jelas tentang pernikahan yang kamu harapkan. Menikah tanpa tujuan sama halnya dengan berjalan dan terus berjalan tanpa tahu ke mana akan singgah dan menetap. Hingga pada akhirnya hanya akan membuat kamu lelah dan semakin kehilangan arah.

Menikahlah untuk Tuhanmu, bukan karena tekanan lingkunganmu, bukan karena desakan orang tuamu, dan bukan karena dorongan untuk mencari status semata. Hargai diri kamu, muliakan diri kamu, karena Tuhan telah memuliakan kaum wanita dengan begitu tingginya.

Sadarilah bahwa tak ada manusia yang benar-benar kuat. Tidak pernah ada rasa sakit yang abadi, semua hanya sesaat. Maka berlindunglah kepada Tuhan dari segala kebimbangan, ketakutan dan kelemahan hati.

"Jodoh kita adalah hasil dari cerminan diri kita", jika kamu punya harapan memiliki pasangan yang saleh dan baik, maka buatlah dirimu menjadi saleh dan baik terlebih dahulu. Lalu yakinlah, Tuhan akan mempersiapkan jodoh yang juga saleh dan baik, seperti yang kamu harapkan, yang memang pantas untuk bersanding denganmu.

Untuk masalah "Kapan saya akan menikah?", tak usah dipikirkan, sebab itu bukan urusan manusia. Tuhan akan berikan apa yang menurutNya layak untuk diberikan kepada manusia yang Ia kehendaki. Jadi jangan lelah untuk terus menerus memperbaiki diri, berdoa serta berpasrah pada Tuhan :)

Jodohmu akan datang di waktu yang tepat, ketika Tuhan sudah melihat kesiapanmu, jadi jangan berputus asa.

Sekian dulu. Semoga jawaban saya bisa bermanfaat untuk K.

Thank you

 

 

Satria Utama (@Satria_cs)

Dating & Relationship Coach Indonesia

Website: satriautama.tumblr.com

Informasi pendaftaran private coach:

082125998332 (No SMS)

 

------

Sedang ada masalah cinta atau galau karena hubungan asmara? Silakan kirim curhat kamu ke email: wenny@kapanlagi.net. Jangan khawatir, nama dan alamat email pengirim akan dirahasiakan.

Curhat dan konsultasi kamu akan dijawab oleh pakar cinta Satria Utama dari Dating & Relationship Coach Indonesia. Kalau curhat ke teman malah bikin galau, curhat ke Vemale.com saja ;)

------

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading