Sukses

Beauty

Kisah Dibalik Tradisi Pernikahan: Wedding Cake dan Wedding Toast

Dalam prosesi pernikahan, terutama gaya barat atau Eropa, terdapat beberapa tradisi yang dilakukan. tradisi tersebut tentu sedikit berbeda dengan di Indonesia.

Seperti yang dilansir dari pibweddings.com, terdapat tradisi berupa wedding cake (kue pernikahan) dan wedding toast (roti pernikahan). Ternyata munculnya tradisi ini memiliki kisah tersendiri.

Wedding cake mulai eksis pada jaman kerajaan Romawi. Pada masa itu, kue yang terbuat dari tepung gandum itu dipanggang. Pada saat prosesi pernikahan, kue akan dihancurkan di atas kepala pengantin wanita sebagai simbol kesuburan si wanita. Kemudian para tamu akan berebut mengambil potongan, rempahan, atau sisa roti untuk dibawa pulang sebagai tanda keberuntungan.

Kemudian, tradisi itu berubah. Kue yang dibuat dibentuk berlapis dan dihiasi dengan kue kecil kecil di atasnya. Pengantin kemudian diminta berciuman di atas kue tersebut tanpa harus menyentuh atau merobohkan kue tersebut.

Pada masa pemerintahan Raja Inggris Charles II, terdapat kemajuan dalam pembuatan kue, yakni dengan pembekuan. Sejak itulah model kue pernikahan yang modern berkembang.

Sementara itu, tradisi wedding toast berasal dari negara Prancis. Pada awal tradisi ini ada, wedding toast ditempatkan pada dasar gelas minuman untuk pengantin. Pengantin kemudian berlomba minum di gelas masing-masing untuk lebih dulu mendapatkan wedding toast-nya. Siapa yang lebih dulu mendapatkannya akan berhak memberi aturan dalam kehidupan rumah tangganya.

Untuk di Indonesia sendiri, wedding cake digunakan sebagai makanan penghias yang biasanya dibelah berdua oleh pengantin. Sedangkan wedding toast kurang populer di masyarakat Indonesia.

Asizah

(vem/ova)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading