Sukses

Lifestyle

Karena Alergi, Hampir 40 Tahun Pria Ini Tak Pakai Baju Sama Sekali

Kita semua tentu sudah tahu, jika baju merupakan salah satu kebutuhan pokok yang dipakai setiap hari oleh semua orang. Tapi, pernahkah Anda membayangkan bagaimana jika seseorang alergi terhadap baju dan harus hidup telanjang setiap harinya? Mungkin kita tak akan pernah berpikir apalagi membayangkan akan hal ini. Namun jangan salah, seorang pria asal Mumbai, India, terpaksa hidup telanjang setiap harinya karena ia mengalami alergi. Tubuhnya akan gatal-gatal jika ia memakai baju.

Dilansir dari laman dailymail.co.uk, pria yang bernama Subal Barman mengaku tidak pernah memakai baju sejak usianya 5 tahun. Padahal saat ini, pria yang juga bekerja sebagai petani ini sudah berusia 43 tahun. Barman asal desa Rajpur ini mengaku bahwa kulitnya akan gatal jika bersentuhan dengan kain. Bukan hanya kain, saat ia mencoba mengenakan kaus kaki, kulit kakinya pun akan gatal dan melepuh.

"Sejak anak-anak, saya tidak pernah mengenakan baju. Baju membuat kulit saya gatal dan melepuh. Kulit saya rasanya seperti terbakar, gatal dan panas jika bersentuhan dengan kain atau apapun yang terbuat dari benang. Saat tidur, saya juga tak pernah memakai selimut. Itu bisa membuat saya tidak nyaman."
Ungkap Barman. Menurut tim medis, pria ini menderita kondisi langka. Tapi sayang, karena kondisi keluarga yang kurang mampu, hal ini membuatnya tidak pernah melakukan pemeriksaan dan mencari obat untuk menyembuhkan alerginya.

Barman, hampir 40 tahun ia tak pernah memakai baju | Photo: Copyright asiantown.net

Karena tidak pernah berobat inilah, Barman kini terpaksa hidup telanjang setiap harinya. Beruntung, meskipun ia hidup telanjang, warga desa di tempat tinggalnya tidak pernah komplain atau risih dengan keberadaannya. Warga desa telah menganggap bahwa Barman adalah manusia normal seperti mereka semua. Mereka juga sudah terbiasa dengan keseharian Barman karena mereka semua tahu bahwa pria 43 tahun tersebut menderita kondisi langka.

Barman mengatakan "Sungguh beruntung, para tetangga dan warga desa telah terbiasa dengan keadaan saya. Mereka tahu saya memiliki kelainan kulit. Mereka juga tahu jika saya memakai baju, maka saya akan alergi. Mereka semua telah menganggap kondisi saya ini normal."

Meskipun telanjang dan tak memakai baju, Barman mengaku bahwa ia lebih suka musim dingin jika dibandingkan musim panas. Di musim dingin, ia merasa tubuhnya selalu hangat. Sementara di musim panas, tubuhnya akan terasa panas. Ia bisa mandi puluhan kali dalam sehari saat musim panas. Air menjadi satu-satunya penolong baginya ketika musim panas tiba. Kulitnya sangat sensitif dengan keberadaan hawa panas. Menurut Pakar Kulit Hywel Williams dari British Skin Fondation, kondisi pada tubuh Subal Barman pada dasarnya bisa sembuhkan. Kondisi langka tersebut sering disebut dengan Dysaesthesia.

Sejak 12 tahun yang lalu, Barman hidup sebatang kara. Ia belum juga menikah meskipun usianya sudah cukup umur. Tapi ia mengaku tak pernah kecewa dengan hal tersebut. Ia sadar, kondisinya yang langka mungkin menjadi penyebab kenapa sampai sekarang ia belum mendapatkan pasangan hidup. Meski begitu, ia tetap bersyukur dan menjalani hidup apa adanya dengan lapang dada. Baginya jika ia terpuruk atau depresi, hal itu tidak akan mengubah takdirnya.

Barman mengungkapkan

"Saya harus menerima kenyataan ini. Saya yakin Tuhan merencanakan sesuatu yang terbaik untuk saya. Saya yakin Tuhan memberikan sesuatu yang khusus untuk saya. Di mataNya, mungkin saya adalah orang yang spesial."


Kasihan sekali dengan apa yang menimpa Barman. Meskipun ia sangat percaya diri dengan kondisinya, semoga ia memiliki keinginan untuk sembuh dari kondisi langkanya ya. Semoga saja ia bisa mendapatkan biaya lebih untuk melakukan pengobatan dan bisa hidup seperti manusia pada umumnya.



(vem/mim)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading