Sukses

Lifestyle

Tips Mencukur Rambut Kemaluan Yang Benar Untuk Wanita

Masalah kesehatan seputar wanita memang seringkali membingungkan, salah satunya topik tentang mencukur bulu miss V. Jika tidak hati-hati merawat dan menjaga kesehatan organ intim, bisa jadi malah terinfeksi. nah, kali ini Vemale sedang membahas topik tersebut dengan MeetDoctor bersama dr. Nina Amelia Gunawan. Yuk simak tanya jawabnya.

1. Apakah mencukur atau mencabut (waxing) bulu kemaluan berbahaya untuk wanita (dilihat dari sisi kesehatan)?

Setiap bagian dari tubuh manusia memiliki perannya masing-masing, termasuk rambut kemaluan. Rambut kemaluan merupakan salah satu penanda kematangan seksual yang berfungsi sebagai barrier terhadap invasi bakteri maupun virus pada vagina, mengurangi gesekan saat hubungan seksual, mempertahankan kehangatan organ intim, serta transmiter dari feromon (zat kimia yang mengatur perilaku seksual).

Pencukuran rambut kemaluan diperbolehkan namun harus dilakukan dengan teknik yang benar. Pencukuran dengan teknik yang salah tidak hanya akan menyebabkan iritasi dan peradangan, tetapi juga dapat meluas hingga terjadi infeksi pada jaringan sekitar.

2. Lebih baik bulu-bulu kemaluan tersebut dibiarkan atau dirapikan?

Pilihan pencukuran rambut kemaluan sebenarnya bersifat personal. Hingga kini fungsi nyata dari rambut kemaluan masih menjadi perdebatan. Pilihan untuk membiarkan rambut kemaluan tumbuh tanpa pencukuran tidak akan memberikan efek negatif bagi kesehatan, demikian pula dengan pencukuran rambut kemaluan.

Pengurangan jumlah rambut kemaluan sebenarnya tidak akan berpengaruh besar bagi kesehatan, namun metode pencukurannya lah yang dapat membahayakan kesehatan. Kondisi salon dan alat yang digunakan untuk pencukuran juga dapat menjadi sarana penularan infeksi yang akan meningkatkan resiko infeksi.

3. Apa yang harus diperhatikan jika wanita ingin menghilangkan bulu kemaluannya?

Saat ini telah tersedia berbagai macam metode untuk menghilangkan rambut kemaluan seperti waxing, laser, trimming, dan shaving; namun metode paling sering dipilih adalah pencukuran atau shaving. Saat Anda akan melakukan pencukuran rambut kemaluan, pastikan Anda menggunakan mata pisau yang baru dan tajam serta gunakan krim cukur sebelum pencukuran untuk  mempermudah pencukuran.

Penggunaan pisau cukur bekas akan meningkatkan resiko infeksi dan memperbesar trauma yang mungkin timbul. Saat pencukuran, gunakan satu tangan untuk meregangkan kulit dan cukur lah rambut kemaluan dengan tangan satunya yang bebas tanpa pemberian tekanan. Pencukuran sebaiknya dilakukan berlawanan arah dengan arah tumbuhnya rambut (dari bawah ke atas).  Terakhir, oleskan baby oil (minyak bayi) atau krim aloe vera (ekstrak lidah buaya) untuk menjaga kelembapan setelah pencukuran dan mengurangi resiko terjadinya iritasi dan peradangan.

Oleh: MeetDoctor

(vem/feb)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading