Sukses

Parenting

Bayi Susah Buang Air Besar? Ini Tanda & Cara Menanganinya

Bukan hanya orang dewasa saja yang bisa mengalami konstipasi atau susah buang air besar, bahkan anak-anak dan bayi pun bisa mengalaminya. Tapi tak seperti orang dewasa, penanganan konstipasi pada bayi dan balita jelas berbeda.

Susah buang air besar yang terjadi pada bayi bisa ditandai dengan kerasnya kotoran bayi, kesakitan saat buang air besar dan frekuensi buang air besar berkurang. Selama bayi tidak menangis atau kesakitan saat buang air besar, tandanya tak ada masalah dengan pencernaannya.

Dikutip dari Parents.com, untuk mengetahui seberapa sering bayi buang air besar, hal ini juga dipengaruhi umur bayi. Bayi yang masih minum ASI sebagai makanan utama (usia 3-4 bulan), umumnya hanya buang air besar seminggu sekali.

Bayi yang sudah minum susu formula secara normal, paling tidak buang air besar sehari sekali setiap hari. Tapi jika pun tidak, asal bayi tak mengalami gangguan atau nyaman-nyaman saja, tak perlu khawatir Moms.

Konstipasi pada bayi bisa disebabkan oleh alergi, atau tidak toleran terhadap susu sapi atau susu kedelai yang berasal dari ASI atau susu formula. Jadi makanan ibu juga perlu diperhatikan karena berperan penting menyalurkan nutrisi pada anak, apakah susu sapi atau kedelai mempengaruhi pencernaan bayi.

Untuk menangani konstipasi, bayi yang sudah bisa makan makanan padat bisa diberi jus pepaya, bubur dan minum air yang banyak. Bisa juga melewati ibu, ibu minum jus pepaya dan banyak minum air. Jika mengubah menu makanan anak tak memberi perubahan, sebaiknya konsultasikan dan periksakan segera ke dokter anak ya Moms.

(vem/feb)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading