Sukses

Beauty

Pelukan Bisa Bikin Bahagia, Mitos atau Fakta?

Suka dipeluk atau hobi memberi pelukan? Sebuah pelukan bisa jadi lambang dan bukti cinta atau sayang. Itulah kenapa biasanya kita memberi atau menerima pelukan hanya dari orang-orang yang kita suka.

Tapi benarkah pelukan bisa bikin bahagia? Jangan-jangan cuma mitos, hm.

Seperti yang dilansir oleh lifehack.org, sebuah pelukan ternyata bisa memberi efek ajaib pada tubuh dan pikiran. Saat seseorang memeluk dan menyentuh tubuhmu, reseptor yang mendeteksi tekanan di kulit yang bernama korpuskula Pacini akan aktif. Reseptor tersebut kemudian mengirim sinyal ke saraf vagus.

Dampaknya tubuh akan menerima efek positifnya karena saraf vagus merupakan sebuah area di dalam otak yang memiliki peran penting mengatur sebagian besar fungsi utama tubuh seperti tekanan darah. Saat tubuhmu dipeluk, tekanan darah akan menurun sebagai akibat dari stimulasi saraf vagus tersebut sehingga kita akan merasa lebih tenang.

Selain ada peranan dopamin juga dari sebuah pelukan. Saat kita dipeluk, otak akan mengeluarkan dopamin yang juga sering disebut sebagai hormon bahagia. Dopamin akan meningkatkan perasaan nyaman, puas, dan aman.

Penelitian yang dipublikasikan di jurnal  ‘Developmental Review’ menyebutkan bahwa pelukan bisa meningkatkan "hormon-hormon bahagia" di otak, menurunkan tekanan darah, dan mengurangi rasa stres. Efek positif pelukan ini bisa berlangsung seketika itu juga. Jadi, perasaan kita bisa langsung membaik di detik yang sama saat kita menerima pelukan.


Pelukan juga bisa menurunkan hormon kortisol yang juga dikenal sebagai hormon stres. Nah, jadi jelas sudah kalau pelukan bisa bikin bahagia, kan?

Kalau kamu merasa cemas, stres, atau gelisah, cobalah untuk mendapatkan pelukan dari orang yang kamu cintai. Selain memberi manfaat untuk tubuh dan pikiranmu, kedekatanmu dengan orang yang kamu peluk juga pastinya akan meningkat.



(vem/nda)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading