Sukses

Parenting

Anak Menderita Diare? Ini Tips Mengatasinya Bunda

Diare adalah kondisi di mana meningkatnya jumlah buang air besar dan feses yang keluar dalam bentuk lebih cair. Namun, diare juga seringkali dianggap sebagai cara tubuh dalam mengeluarkan virus, bakteri atau racun yang masuk ke dalam saluran pencernaan.

Jika terjadi diare pada anak Anda, salah satu hal yang perlu diwaspadai adalah dehidrasi. Pasalnya, diare yang berlangsung lama dapat membahayakan jiwa, terlebih lagi bagi balita. Hal ini tidak lain dikarenakan saat terserang diare, balita cenderung lebih sulit mengonsumsi cairan.

Diare umumnya disebabkan oleh bakteri, virus (E. coli), parasit (Giardia lamblia) alergi makanan, intoleransi, serta adanya gangguan fungsi pada usus anak. Penyebab lainnya adalah keracunan makanan (food poisoning), air tidak bersih, obat-obatan atau antibiotik tertentu, serta stres.

Jika diare yang dialami oleh anak Anda terbilang ringan, maka Anda dapat melakukan beberapa hal berikut di rumah:

    Hindarkan anak dari dehidrasi

    Meski anak-anak lebih sulit mengonsumsi lebih banyak cairan dibandingkan orang dewasa, usahakan tetap menjaga kondisi anak agar tidak mengalami dehidrasi. Selain air putih dan oralit, Anda juga bisa memberikan susu atau kuah sup hangat. Jika anak Anda masih menyusu, maka berikan ASI sesering mungkin. Pasalnya, diare dapat menguras elektrolit dalam tubuh, sehingga diperlukan cairan pengganti yang serupa. Cara ini terbilang efektif untuk mengatasi diare.

    Diet BRAT

    American Academy of Pediatrics mengungkapkan bahwa diet BRAT (banana, rice, applesause, and toast) adalah salah satu cara ampuh dalam mengatasi diare pada anak. Pasalnya, makanan dalam diet BRAT ini termasuk ke dalam makanan yang hambar, jadi tidak akan mengganggu perut anak walaupun sedang diare. Pisang pun memiliki kandungan potasium yang dapat dijadikan pengganti elektrolit yang hilang selama diare.

    Hindari jus buah

    Salah satu penyebab diare pada balita adalah, terlalu banyak mengonsumsi jus buah atau minuman dan makanan manis. Karena itulah, para ahli kesehatan menyarankan agar Anda dapat membatasi atau menghindari makanan atau minuman manis yang akan dikonsumsi anak setiap harinya.

Namun, jika anak Anda mengalami gejala, seperti sakit perut, parah, lesu karena diare yang berkepanjangan, terdapat darah pada tinja segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Semoga bermanfaat.

(vem/feb)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading