Sukses

Lifestyle

Pesantren Khusus Kaum Gay, Mungkinkah? (3)

Dalam dua pembahasan sebelumnya, kita sudah mengulas keberadaan pesantren waria, gay dan lesbian bernama Pondok Pesantren Al Fatah yang ada di Yogyakarta. Mungkin banyak orang yang bertanya-tanya bagaimana pesantren tersebut mengarahkan orang-orang yang selama ini termajinalkan agar kembali ke jalan yang diridhoi Allah.

Masih dilansir dari laman merdeka.com, Maryani, selaku pemilik pesantren, mengungkapkan bahwa pihaknya memberikan fasilitas alat sholat dan ibadah pada para santrinya. Pesantren memberikan mukena dan sarung, dan membiarkan para santri memilih sesuai hati nurani mereka.

Walau mereka dilahirkan sebagai laki-laki, Maryani tidak akan melarang mereka memilih mukena saat beribadah. Tak ada paksaan, karena keyakinan dan ketulusan mereka adalah hal yang paling penting di depan Tuhan.

“Kami sediakan sarung dan mukena untuk salat. Terserah mereka, nyamannya beribadah pakai apa, bebas," kata Mariani, waria pemilik sekaligus pendiri pesantren saat berbincang dengan merdeka.com di pesantren yang juga menjadi tempat tinggalnya.

Meski demikian, para pendidik di sana juga selalu menanamkan nilai-nilai agama dalam diri para santri. Secara perlahan namun pasti, mereka diminta meninggalkan dunia mereka sebelumnya, dan menjalani hidup sesuai kodrat mereka. Mungkin tak semua orang bisa menerima mereka, dan menganggap mereka takkan bisa sembuh.

Namun bagi Maryani, yang paling penting adalah niat mereka untuk bertobat dan menjalani hidup sebagai muslim yang taat. Maryani juga berharap akan ada pesantren-pesantren lain yang dibangun untuk kaum yang selama ini dipinggirkan itu.

 

Oleh: Pelangi Permatasari

(vem/riz)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading