Sukses

Beauty

Pedofilia, Ciri Kanker Otak?

Perubahan seksualitas adalah ciri kanker otak yang jarang ditemui. Pada tahun 2001, seorang pria Amerika berumur 40 tahun mendapatkan hukuman gara-gara melakukan tindak asusila pada anak perempuan di bawah umur.

Setelah diperiksa, ternyata terdapat tumor berukuran telur ayam di dalam otaknya. Dokter yang memeriksanya menyakinkan bahwa tumor tersebutlah yang memicu seksualitasnya.

Tumor tersebut terletak di lobus korteks yang berfungsi untuk mengontrol perilaku seseorang. Terbukti, setelah tumor itu dihilangkan, keinginan sexnya jadi berkurang dan lebih terkontrol.

Pria tersebut mengaku sering mengunjungi situs porno dan panti pijat yang menawarkan jasa prostitusi. Padahal, sebelumnya dia tidak pernah melakukan hal tidak bermoral seperti ini.

Sang istri mengetahui kejadian ini dan bahkan mendapatinya sedang menggoda anak perempuan. Pada akhirnya, dia dihukum. Nah, sebelum dijatuhi hukuman, dia sempat mengeluh pada dokter tentang rasa pusing yang dideritanya. Dia juga mengaku takut akan memperkosa ibu kosnya akibat tumor otak ini.

Gangguan seksualitas ini berakhir setelah tumor diangkat. Namun, tujuh bulan setelah pengangkatan tumornya, perilaku aneh ini muncul kembali. Dia kembali mengoleksi foto-foto porno. Ternyata setelah diperiksa, kankernya tumbuh kembali.

Dia memutuskan untuk melakukan operasi pengangkatan kanker otak untuk kali kedua. Dan anehnya, perilaku ini hilang.

Sehingga dapat diartikan, kanker otak sejatinya dapat mempengaruhi hormon seksualitas kita. Tapi tetap saja, kanker otak tidak bisa dijadikan alasan bagi sang criminal untuk bebas dari hukuman.


Oleh: Lailiyah K. Novia

(vem/ver)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading