Sukses

Beauty

HIV/AIDS: Apa Gejalanya?

Ladies, banyak orang yang menderita HIV positif tidak memiliki gejala ketika virus HIV mulai menginfeksi. Seiringkali, mereka mulai sakit ketika sudah terserang AIDS.

Seperti dilansir aids.gov, walaupun virus HIV bisa menimbulkan rasa sakit, gejala sakit yang umumnya dimiliki oleh penderita adalah infeksi dari penyakit lain (opportunistic infections) yang menyerang sistem imun yang sudah dirusak oleh HIV. Penting juga untuk diingat bahwa gejala yang mungkin ditimbulkan oleh infeksi HIV mirip dengan gejala dari penyakt umum lain, seperti flu, atau infeksi saluran pernafasan.

Tahap awal, sekitar 2-4 minggu setelah terinfeksi HIV, selama 3 bulan penderita akan mengalami sakit akut atau acute retroviral syndrome (ARS), yang seringkali digambarkan sebagai “flu terburuk”. Selama tahap ini, lebih banyak virus yang beredar dalam darah, yang membuat virus sangat rawan untuk ditularkan kepada orang lain.

Gejalanya dapat berupa demam, menggigil, ruam, berkeringat pada malam hari, nyeri otot, sakit tenggorokan, keletihan, pembengkakan kelenjar getah bening, dan sariawan. Namun, seperti dijelaskan sebelumnya, tidak semua penderita mengalami ARS ketika terinfeksi HIV.

Tahap selanjutnya disebut sebagai tahap kronis atau laten. Pada tahapan ini, keaktifan virus berkurang, dan umumnya tidak menimbulkan gejala apapun. Tahapan ini berlangsung selama 10 tahun atau mungkin lebih.

Ketika virus HIV sudah berkembang menjadi AIDS, penderita akan mengalami keletihan, diare, mual, muntah, demam, menggigil, atau berkeringat saat malam. Dan gejala-gejala tersebut umumnya disebabkan karena infeksi penyakit yang menyerang sistem imun yang sudah rusak.

Well, ladies, itulah gejala-gejala dan tahapan penyakit HIV/AIDS. Semoga bermanfaat!

Asizah

(vem/ova)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading