Sukses

Parenting

Si Kecil Punya Teman Khayalan?

Ladies, anda tidak perlu khawatir jika si kecil asyik bermain atau ngobrol dengan teman khayalannya, yang terkadang juga punya nama. Punya teman khayalan merupakan hal yang normal terjadi pada anak-anak di usia dua sampai sekitar tujuh tahun. Dan umumnya anak-anak menyadari bahwa teman khayalan mereka tidak nyata.

Kalau anda mau meluangkan waktu terlibat dalam pertemanan mereka, si kecil tak akan ragu mengenalkan teman khayalannya dan berbagi cerita dengan anda. Dengan begitu anda tetap bisa menjaga agar pertemanan si kecil dan teman khayalannya tidak melebihi batas normal. Nah, ladies, anda juga bisa perhatikan dari tingkah dan cerita si kecil bahwa teman khayalannya berperilaku sama seperti anak-anak pada umumnya, bisa menyenangkan atau menyebalkan.

Apakah si kecil kesepian sehingga ia menciptakan teman khayalan? Menurut para pakar di Gessell Institute, seperti yang tersebut dalam situs www.susannewmanphd.com, bukan hanya anak tunggal saja yang memiliki teman khayalan. Dan belum tentu juga anak-anak dengan teman khayalan ini tidak bisa bersosialisasi dengan teman-temannya yang nyata.

Di situs yang sama, penelitian yang ditulis pakar psikologi Jerome Singer dan Dorothy Singer mengindikasikan bahwa anak-anak yang memiliki teman khayalan cenderung lebih imaginatif, lebih jarang merasa bosan, dan menguasai lebih banyak kosakata daripada anak lainnya. Bahkan seringkali, teman khayalan bisa membantu si kecil mengingat dan mempraktekkan peraturan-peraturan sederhana dari anda.

Ladies, keberadaan teman khayalan juga membantu anak membangkitkan rasa percaya diri sehingga ia cenderung lebih mudah bergaul dan biasanya lebih menonjol daripada anak lain seusianya. Ini dikarenakan si kecil sudah terbiasa bermain dan berbagi dengan teman khayalannya. Setidaknya si kecil mulai mengerti konsep berteman yang sederhana dengan caranya sendiri.

Seperti yang dilasir dalam www.supernanny.co.uk, teman khayalan bahkan bisa menjadi media terapi bagi anak-anak yang memiliki pengalaman berpisah dari salah satu anggota keluarga terdekat atau kehilangan temannya. Si kecil yang baru saja punya adik bayi juga cenderung menciptakan teman khayalan untuk (sementara) menggantikan perhatian anda yang terbagi.

Mungkin anda juga menyadari bahwa si kecil mulai pintar berakting karena teman khayalannya. Misalnya, ia meminta porsi camilan atau makanan yang lebih banyak dari porsi biasanya dengan alasan membaginya untuk si teman khayalan.

Si kecil kemungkinan juga mengungkapkan perasaannya dengan mengatasnamakan teman khayalan. Nah, ini merupakan kesempatan anda untuk menasehati serta menyampaikan hal-hal yang anda ingin si kecil melakukannya, contohnya mengajak si kecil dan teman khayalannya membereskan mainan atau meminta si kecil memberi contoh teman khayalannya untuk makan di meja makan.


Oleh : Puteri Krisnasekar

(vem/ver)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading