Sukses

Parenting

Beberapa Dampak Serius Sibling Rivalry

Bagi orang yang sudah berusia banyak, ada semakin banyak permasalahan hidup yang ‘serius’ yang mereka temui. Mulai dari masalah dalam keluarga, masalah keuangan keluarga, kantor, masalah dengan rekan kerja, masalah dengan teman se arisan, hingga bahkan masalah dengan pemerintah. Gara-gara banyak masalah yang sudah dihadapi itulah, para ‘dewasawan’ biasanya akan memilah masalah berdasarkan prioritas.

Nah Bunda, Anda yang juga termasuk orang yang sudah melalui banyak aral rintangan hidup, juga telah mempelajari bagaimana melihat masalah yang layak diprioritaskan, dan mana yang layak diabaikan. Namun, ternyata ada sebuah masalah yang umumnya akan dianggap sebagai masalah minor oleh orangtua yang justru akan membawa dampak serius di hari kemudian.

Masalah tersebut adalah sibling rivalry, Bunda. Anda tentu pernah menjumpai saudara yang tak akur hingga tak jarang mereka akan saling pukul. Bila hal tersebut juga terjadi pada anak-anak Anda, maka Anda sebaiknya tidak menganggapnya sebagai masalah minor yang akan Anda biarkan hingga akan reda sendiri (semoga saja).

Namun Bunda, sebagaimana disalir oleh laman Thelaboroflove.com, saking seriusnya, masalah seperti percekcokan pada anak yang merupakan salah satu bentuk sibling rivalry bisa merembet pada berbagai masalah lainnya, khususnya di dalam keluarga. Nah Bunda, berikut ini adalah beberapa contoh masalah yang dimulai oleh sibling rivalry; khususnya yang diabaikan.

Seringkali sibling rivalry melibatkan dua anak saja, sehingga masih ada saudara lainnya yang sebenarnya tak terlibat di dalam masalah antara mereka. Meski demikian, ketegangan seringkali juga dirasakan seluruh keluarga. Tanpa sadar mungkin Anda akan lebih membela anak A dan suami Anda membela anak B, sehingga malah bisa merembet pada pertengkaran Anda dan suami, Bunda, hingga anak yang lainnya justru tak diperhatikan.

Selain itu, ketika keduanya semakin dewasa namun ketegangan di antara mereka masih ada nih Bunda, dampaknya bisa lebih menyerang mereka masing-masing. Mengingat saat mereka kecil hal ini dimulai dengan perasaan iri, hingga saat ini pun mungkin anak Anda masih sering beranggapan saudaranya mendapatkan lebih banyak daripada dirinya, sehingga dia semakin merasa kecil hati dan penuh benci.

Bukan hanya itu, jika sudah tak terpendam, keduanya bisa saja meluapkan rasa iri di dalam dirinya pada kekerasan. Sayangnya nih Bunda, mereka pun mungkin akan meluapkannya ketika tidak ada siapapun selain mereka berdua saja. Jika tidak, mereka akan melampiaskannya di luar rumah; yang bisa saja menyeret orang lain sebagai pelariannya.

Tuh kan, Bunda, masalah ini tidak bisa dianggap remeh. Mulai sekarang, pastikan deh Anda tidak menyepelekan masalah pada anak jika tak ingin masalah lain bermunculan, ya.

Oleh: Kamilah

(vem/ver)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading