Sukses

Parenting

Si Ayah Ogah Mengganti Popok?

Bunda, akan sangat menyenangkan ketika Anda dan suami bisa saling bahu-membahu dalam mengasuh bayi Anda. Anda akan merasakan nikmatnya menjadi orangtua karena Anda tahu Anda tak sendirian sehingga sekalipun memang tak mudah, Anda akan tetap melakukannya dengan hati senang.

Mengasuh bayi bersama bukan berarti melakukan hal yang sama berdua, melainkan Anda perlu membagi tugas dengan baik. Anda dan suami akan saling menghormati bagiannya masing-masing sehingga semuanya tetap berjalan dengan baik.

Namun Bunda, ada beberapa hal tertentu dalam mengasuh bayi yang perlu dilakukan bergantian, seperti memandikan bayi, mengganti popok bayi, hingga menidurkannya. Dengan demikian, jika suatu saat Anda sedang berhalangan, suami Anda akan dengan segera menggantikan Anda.

Tapi, ternyata tak semanis rencananya, Bunda. Suami Anda rupanya menolak untuk menggantikan popok bayi dengan alasan ‘ogah, ah. Jijik.’ Nah loh, jangan sampai hal tersebut memicu pertengkaran deh, Bunda; Anda perlu memahami namun tetap perlu membuatnya belajar untuk mau menggantikan popok bayi Anda berdua.

Caranya tentu dengan menunjukkan betapa mudahnya menggantikan popok tersebut, karena terkadang pria juga bisa kembali bersikap seperti anak-anak yang perlu didorong untuk mau melakukan sesuatu yang tak diinginkannya. Tapi ingat kata kuncinya adalah ‘mengganti popok itu mudah dan tidak perlu merasa jijik’.

Seperti yang disarankan pada saliran laman Wikihow.com, bahwa agar mengganti popok bisa nampak mudah dan praktis, harus Anda sediakan semua barang yang dibutuhkan untuk mengganti popok di dekat tempat menggantinya. Jangan lupa sediakan tempat sampah yang higienis di sekitar Anda, khusus untuk popok kotor.

Ada 3 hal utama yang dilakukan dalam mengganti popok; buang yang kotor, bersihkan pantatnya, pasang yang bersih. Nah, mari ke langkah pertama, yakni membuang popok yang kotor. Ini bisa menjadi fase yang paling lama jika suami Anda masih merasa jijik dengan kotorannya, padahal jika semakin lama dia berkutat pada fase pertama, maka semakin lama pula dia harus berhadapan dengan kotoran bayinya.

Lanjut ke fase ke dua, Bunda. Membersihkan pantat bayi tak bisa dilakukan dengan mata tertutup atau asal-asalan; ini yang perlu Anda tekankan pada suami Anda. Perlu deh ditengok pada pantat bayi jika ada kotoran yang tersisa sehingga sebelum popok bersih dipasang, pantatnya sudah bersih dan kering.

Yang terakhir adalah memasangkan yang baru. Pada fase ini juga tidak bisa dilakukan sembarangan, Bunda. Popok harus dipasangkan dengan tepat hingga tidak membuat aktivitas si bayi terganggu. Perekatnya pun harus dipasang dengan benar agar tidak mudah lepas nanti.

Nah, jangan lupa untuk memberi si ayah semangat. Semangat, Ayah!

Oleh: Kamilah

(vem/ver)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading