Sukses

Parenting

Ketika Anak Out of Control (Sabar Saja Tidak Cukup)

Moms, anak yang masih dalam usia mudanya akan susah dikontrol. Bukan karena mereka ingin menyengsarakan Anda, namun karena sederhananya mereka belum tahu cara untuk mengontrol diri mereka sendiri ketika ada perasaan jengkel atau sakit muncul dalam hatinya; naluri yang mengatakan padanya untuk marah.

Dan akhirnya dia menjadi brutal dan tak terkontrol. Tak jarang anak yang tak terkontrol seperti ini akan membuang barang yang terjangkau oleh tangannya. Dia mungkin juga akan memukul siapapun yang ada di dekatnya seperti sedang sangat jengkel dan sebal.

Namun Moms, tahukah Anda dengan perlakuan yang baik ketika menanggapi sikap anak yang demikian, si anak bisa mulai belajar mengontrol diri mereka sendiri tanpa harus selalu diingatkan. Dan bahwa pada saat marah tersebut memang sangat diharapkan orangtua bisa hadir dalam memulihka kemarahannya.

Seperti disalir dari laman Austinchildguidance.org, ketika seorang anak sedang mengamuk dan sedang sangat tidak tenang, bukan berarti oranglain termasuk orangtua akan menunggu hingga amukannya selesai saja, Moms. Harus ada hal lain yang dilakukan orangtua ketika anaknya mengamuk, yang terangkum ke dalam 3 poin utama.

Nah Moms, yang pertama adalah berdirilah tak jauh darinya. Jika saat itu dia akan memukul siapapun dan membuang apapun yang di dekatnya, Anda perlu berdiri atau berada tak jauh darinya namun tetap pada posisi yang aman dari kemarahannya. Nah Moms, dengan demikian dia akan sadar bahwa ada yang memperhatikannya sekalipun dia marah.

Kedua, ketika Anda rasa Anda sudah bisa mendekat, Anda bisa bereskan barang-barang, tanpa Anda mengonfrontasinya. Jangan buat dia merasa terpojokkan yang sebenarnya akan membuat suasana hatinya memburuk, Moms. Hindari juga menunjukkan wajah yang marah.

Selain Anda tak disarankan untuk mengonfrontasinya, yang ketiga adalah Anda sebaiknya juga tidak perlu berbicara apapun. Sama seperti orang dewasa yang sedang mengamuk, yakni ketika hatinya masih panas dan otaknya juga belum dingin, dia belum siap untuk mendengarkan ‘ceramah’ dari siapapun; diperlukan suasana yang efektif untuk membuatnya mau mendengarkan apa yang Anda katakan, Moms.

Barulah ketika dia sudah tenang dan dia sudah mau diajak duduk bersama, ungkapkan kata-kata ajaibnya, Moms. Pertama, pahamkan dia tentang nama perasaan yang membuatnya mengamuk tadi, yaitu rasa marah, dan ungkapkan betapa perasaan marah merupakan hal yang wajar, hanya saja yang tak wajar adalah membuang barang-barangnya.

Selain itu, Moms, coba Anda tawarkan solusi yang bisa diterapkan olehnya ketika masalah serupa datang. Dengan mereka mengetahui strategi alternatif dalam menyelesaikan masalah yang hampir sama dengan yang telah dialaminya tadi, mereka bisa mulai berpikir bahwa memang setiap masalah memiliki solusi yang lebih baik dari sekadar melampiaskan marah.

Oleh: Kamilah

(vem/ver)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading