Sukses

Parenting

Jangan Sampai Anak Mengharap Pamrih

‘Ayo bereskan dulu mainannya, nanti Mama akan belikan kamu mainan baru’ adalah ucapan yang mungkin sering dijadikan senjata bagi para orangtua agar anaknya mau terbiasa membantu. Nah, jika Anda juga melakukan hal yang sama, Moms, Anda perlu tahu bahwa pada saat yang sama Anda juga mengajarkannya untuk mengharapkan pamrih di balik kebaikan yang dilakukannya.

Sekarang sih mungkin masih belum terasa efek buruk yang akan tercipta dari kebiasaan pamrih seperti itu, Moms, namun nanti ketika dia semakin dewasa dengan konteks yang lebih luas, kebiasaannya bisa memperburuk situasi. Contohnya nih ketika dia memberikan kado pada ulang tahun temannya, dia pun akan berharap hal yang sama ketika tiba hari ulang tahunnya; dan jika dia tak mendapatkan apapun, dia bisa saja mengungkit dan pertemanannya akan berbalut benci atau dendam, Moms.

Untuk itulah, saat ini adalah waktu yang pas bagi Anda dan suami untuk mulai membiasakan anak membantu atau berbuat kebaikan secara ikhlas; lebih baik lagi jika mereka bisa membantu tanpa Anda suruh. Seperti saliran laman Parenting.com, ada cara yang bisa Anda tempuh nih.

Moms, bila di awal Anda ingin anak Anda membantu Anda membereskan mainannya, maka mintalah dengan baik. Katakan dengan kata-kata yang manis dan intonasi yang membuatnya luluh. Namun, jika dia menolak, maka Anda boleh mengatakan sesuatu yang mungkin saja terjadi ketika dia tak membereskan mainannya, seperti akan hilangnya mainan kesayangannya. Dengan demikian, dia juga akan belajar bertanggung jawab pada barangnya sendiri.

Selain itu, Anda juga bisa mengajaknya untuk membuat daftar bantuan yang bisa dilakukannya, seperti membereskan mainan, mengelap meja, merapikan tempat tidur, atau membantu ayahnya mencuci mobil. Nah Moms, biarkan dia melakukan dengan senang hati dengan Anda juga menunjukkan betapa bahagianya Anda ketika dia bisa membantu.

Selain itu, ketika Anda sekeluarga kebetulan sedang berhenti di lampu merah dan melihat anak-anak yang kurang beruntung berada di pinggir jalan, coba buat dia berpikir dengan menanyakan ‘menurutmu, di mana dia akan tidur? Apakah dia punya mainan seperti yang kamu miliki di rumah?’ Nah, pada mulanya dia mungkin akan tercenung, lalu dia akan banyak bertanya. Tunggu saja deh Moms, ketika keesokan harinya dia mulai menceritakan betapa dia juga memiliki teman yang kurang beruntung dan ingin memberikan beberapa mainannya.

Wah Moms, sebenarnya tidaklah susah membuat anak melakukan hal seperti itu, hanya saja terkadang orangtua tidak sabaran ketika anaknya mulai merengek meminta mainan ketika dia bersedia membantu. Bagaimana dengan Anda? Sanggupkah berkomitmen demi dia?

Oleh: Kamilah

(vem/ver)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading