Sukses

Parenting

Walau Sudah 10 Kali Operasi Akibat Penyakit Langka, Balita Ini Tetap Ceria

Seorang balita yang lahir dengan kondisi kepala langka telah pulih secara ajaib dan selamat dari operasi.

Seperti dilansir dari dailymail.co.uk,  Charlie Oldfield (3) dari Hampshire, Inggris telah menjalani operasi yang mencengangkan untuk anak seusianya. Karena lahir dengan kondisi langka, tengkorak bocah ini harus diangkat dan dibentuk kembali agar dapat tumbuh normal.

Charlie dengan jahitan operasi di kepalanya | foto: copyright dailymail.co.uk

Ketika Charlie  lahir, sang ibu,  Annie Oldfield, melihat putranya tak punya alis di sisi kanan wajahnya. Di usia delapan minggu, Charlie tak dapat mengangkat kepalanya. Barulah di usia hampir dua tahun, Charlie resmi didiagnosis mengidap ‘craniosynostosis’, kondisi langka yang menyebabkan seorang bayi mempunyai kepala dengan bentuk yang abnormal.

Craniosynostosis adalah cacat lahir di mana satu atau lebih sendi antara tulang tengkorak bayi telah menyatu sebelum waktunya, sebelum otak bayi terbentuk sempurna. Ketika bayi Anda memiliki craniosynostosis, otaknya tidak dapat tumbuh dalam kondisi alami sehingga kondisi kepalanya cacat.

Kondisi Charlie setelah di operasi | foto: copyright dailymail.co.uk

Tengkorak bayi memiliki tujuh tulang. Biasanya, tulang-tulang ini tidak menyatu sampai usia sekitar 2 tahun, tujuannya adalah memberi waktu pada otak bayi untuk tumbuh.

Sisi kanan tengkoraknya berhenti tumbuh sehingga dahi Charlie hanya tinggal separuh. Dokter mengatakan satu-satunya cara untuk mengembalikan kondisi bocah yang kini berumur tiga tahun itu hanyalah operasi.

“Mereka memotong (kepala) dan mengangkat sebagian tengkoraknya agar dapat dibentuk ulang dan dipasangkan kembali ke kepala Charlie,” terang sang ibu, Annie Oldfield (25).

Awalnya  wanita muda ini khawatir bilamana anak seusia Charlie menjalani operasi semacam itu maka risiko pendarahan akan semakin besar. Untuk menyembuhkan penyakitnya, Charlie telah menjalani 10 kali operasi.

Setelah di operasi kepala dan wajah  Charlie membengkak selama lebih dari tiga minggu.

Kepala Charlie dilihat dari samping | foto: copyright dailymail.co.uk

“Beruntung mereka bisa melakukan operasi untuk mengatasi masalahnya. Ia sudah mengalami gangguan pendengaran, apalagi katanya kondisi ini bisa membuat Charlie mengalami gangguan perkembangan dan penglihatan. Saya harap operasi ini benar-benar bisa menyembuhkannya,” tutur Annie.

“Saya ingin meningkatkan kesadaran akan kondisi ini karena begitu banyak anak dengan ‘craniosynostosis’ yang tidak terdiagnosis. Padahal mereka harus didiagnosis sejak dini agar kondisinya dapat segera tertangani,” tutupnya.

Penyebab craniosynostosis belum diketahui. Namun, ada kemungkinan faktor keturunan atau sindrom genetik tertentu, seperti sindrom Apert dan sindrom Crouzon. Selain kepala cacat, bayi dengan sindrom genetik mungkin mengalami kejang, kebutaan, keterlambatan perkembangan dan keterbelakangan mental.

Charlie terlihat sehat dan ceria setelah operasi | foto: copyright dailymail.co.uk

Hubungi dokter jika Anda berpikir kepala bayi Anda tidak tumbuh sebagaimana mestinya atau jika bentuk kepala bayi Anda tidak biasa.

Semoga misteri penyakit  Charlie segera terpecahkan sehingga balita lucu itu bisa tumbuh dengan sehat dan ceria.

(vem/chi)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading